Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi kembali melemah pada perdagangan hari ini (17/7). Sekedar mengingatkan, rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,12% ke Rp 16.287 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (16/7).
Sejalan, kurs rupiah di Jisdor melemah tipis 0,04% ke Rp 16.288 per dolar AS.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pergerakan rupiah yang melemah ke Rp 16.287 per dolar AS terseret beberapa sentimen utama.
Salah satunya, keputusan Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga acuannya (BI Rate) menjadi 5,25%.
Penurunan suku bunga ini, meskipun BI berupaya menjaga stabilitas, dapat mengurangi daya tarik investasi berbasis rupiah bagi investor asing yang mencari yield tinggi, sehingga berpotensi menekan nilai tukar rupiah lebih lanjut.
Baca Juga: Masih Dibebani Data Ekonomi AS, Rupiah Diproyeksi Melemah Kamis (17/7)
Di sisi global, data inflasi Amerika Serikat yang beragam atau lebih tinggi dari ekspektasi juga menjadi pemicu kekhawatiran. Inflasi yang persisten di AS bisa memperkuat spekulasi Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, menjadikan dolar AS lebih menarik dan menekan mata uang negara berkembang seperti rupiah.
Selain itu, kebijakan tarif perdagangan dari AS, khususnya ancaman tarif baru yang dilontarkan Presiden AS Donald Trump terhadap Uni Eropa, Meksiko, atau bahkan Rusia, menciptakan ketidakpastian di pasar global.
Kondisi ini mendorong investor untuk beralih ke aset safe-haven seperti dolar AS, yang secara otomatis melemahkan mata uang lain.
Oleh karena itu, perkembangan lebih lanjut mengenai negosiasi atau penerapan tarif ini akan menjadi sentimen krusial. Aliran modal asing juga patut dipantau.
Jika ada indikasi capital outflow dari pasar keuangan Indonesia akibat perbedaan suku bunga yang menyempit atau kekhawatiran global, tekanan pada rupiah akan semakin besar. Sebaliknya, masuknya kembali modal asing bisa memberikan dukungan.
Dengan mempertimbangkan sentimen-sentimen tersebut, terutama pemangkasan BI Rate, tekanan inflasi AS, dan ancaman tarif global, rupiah diproyeksi berada dalam tekanan pelemahan atau bergerak dalam rentang yang terbatas pada hari ini.
"Meskipun Bank Indonesia kemungkinan akan terus melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas, rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 16.250 hingga Rp 16.350 per dolar AS, dengan kecenderungan pelemahan jika sentimen negatif global terus mendominasi," ujar Sutopo kepada Kontan, Kamis (17/7).
Sutopo menambahkan, memantau rilis berita ekonomi, khususnya dari AS, serta pernyataan dari pejabat moneter baik The Fed maupun Bank Indonesia akan menjadi kunci.
Selanjutnya: Reli IHSG Diprediksi Berlanjut, Intip Rekomendasi Saham untuk Kamis (17/7)
Menarik Dibaca: Ini Cara Buka Rekening BCA Online Lewat M-Banking yang Mudah dan Cepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News