Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini (15/12). Namun, para analis melihat, pelemahan rupiah cenderung terbatas karena ada sentimen yang saling tarik-menarik.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menjelaskan, salah satu faktor yang menekan kinerja rupiah adalah adanya potensi aliran modal asing yang keluar dari Indonesia. Ia bilang, ini dipicu oleh rencana Jerman yang kembali menerapkan lockdown hingga akhir tahun akibat penyebaran virus corona.
“Berita tersebut berpotensi mendorong terjadinya capital outflow baik di pasar saham maupun obligasi. Namun di satu sisi, besok akan ada rilis neraca perdagangan yang diperkirakan masih akan surplus, sehingga berpeluang menahan pelemahan rupiah,” jelas dia ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (14/12).
Ahmad menilai, walaupun neraca perdagangan akan mencatatkan surplus, jumlahnya tidak akan setinggi Oktober kemarin. Ia menyebut, dengan naiknya impor dari sektor minyak dan gas alam dan bahan baku, kemungkinan surplus neraca dagang bulan November hanya berkisar US$ 1 miliar.
Baca Juga: Mayoritas mata uang Asia menguat, rupiah malah melemah ke Rp 14.095 per dolar AS
Sementara Analis HFX International Berjangka Ady Phangestu menambahkan, sentimen global yang akan berpengaruh adalah mengenai kelanjutan stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) yang hingga saat ini belum mencapai kesepakatan.
“Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati proyeksi ekonomi dari rapat FOMC,” ujar Ady.
Menurut Ady, rupiah pada Selasa akan berpotensi diperdagangkan pada kisaran Rp 14.000 - Rp 14.200 per dolar AS. Sementara Ahmad memperkirakan, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.180 - Rp 14.200 per dolar AS dengan kecenderungan melemah.
Kemarin, rupiah spot ditutup melemah 0,11% ke level Rp 14.095 per dolar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,40% ke Rp 14.158 per dolar AS.
Selanjutnya: Ini sentimen yang menyeret rupiah ke Rp 14.095 pada hari ini (14/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News