Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi lanjut menguat pada perdagangan awal pekan ini. Kombinasi sentimen eksternal dan internal bakal menopang pergerakan rupiah hari ini (1/8)
Sekedar mengingatkan, rupiah spot ditutup menguat 0,59% ke level Rp 14.834 per dolar AS pada Jumat (29/7). Sejalan, rupiah Jisdor juga melonjak 0,66% ke Rp 14.860 per dolar AS.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, sentimen utama yang menopang pergerakan rupiah datang dari pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS melemah usai mereda-nya ekspektasi dari kebijakan agresif kenaikan suku bunga yang dilakukan Federal Reserve (The Fed).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, pernyataan The Fed dalam rapat FOMC di tengah pekan lalu, yang tidak mengisyaratkan arah suku bunga ke depan, juga memicu koreksi pada dolar AS. Hal ini menguntungkan mata uang emerging market termasuk rupiah.
Baca Juga: Ekonom BCA: Inflasi Juli 2022 Sudah Hampir Capai 5% YoY
Sementara itu, data dari dalam negeri yang akan diperhatikan pasar adalah rilis inflasi bulan Juli 2022. Josua pun memprediksi, inflasi Indonesia bulan Juli sebesar 4,82% year-on-year (yoy).
Hal tersebut membuat, inflasi Juli 2022 lebih tinggi dari realisasi inflasi tahunan di bulan Juni 2022 yang sebesar 4,35% yoy.
Dia pun memprediksi berada dalam rentang Rp 14.800- Rp 14.900 per dolar AS pada hari ini. Sedangkan Lukman memperkirakan, rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.800- Rp 14.925 per dolar AS pada Senin (1/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News