Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Dengan begitu, David optimistis jika tidak ada perubahan sentimen dan sikap dari Trump terkait ancamanya untuk menaikkan tarif impor.
Jika kondisi tersebut terjadi, maka kurs yuan China berpeluang tertekan dan sekaligus bisa menekan rupiah hingga melemah ke kisaran Rp 14.300 per dollar AS.
Baca Juga: Lima saham ini menekan IHSG sejak awal tahun, simak rekomendasi analis
Sedangkan di akhir tahun, kebutuhan valas Tanah Air juga cenderung tinggi, khususnya untuk kebutuhan impor dan ekspor hingga musim liburan. Alhasil, David memprediksi di Desember pelaku pasar cenderung memilih wait and see.
"Hingga akhir tahun, rupiah masih punya potensi menguat. Dengan catatan, sentimen perang dagang berlangsung lancar, The Fed masih pertahankan arah kebijakannya, dan sentimen domestik baik dari kebijakan moneter masih sesuai prediksi pasar," tandasnya.
Baca Juga: Dolar AS menguat, Poundsterling diprediksi bakal semakin tertekan
Prediksi David, hingga akhir tahun rupiah bakal berada di rentang Rp 13.950 per dollar AS hingga Rp 14.300 per dollar AS, dengan kecenderungan menguat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News