kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (17/10), Ini Pemicunya


Minggu, 16 Oktober 2022 / 17:47 WIB
Rupiah Diprediksi Melemah pada Senin (17/10), Ini Pemicunya
ILUSTRASI. Sejumlah sentimen diyakini masih akan memberatkan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (17/10)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen diyakini masih akan memberatkan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (17/10).

Analis DCFX Futures Lukman Leong memperkirakan, rupiah akan kembali melemah dengan dolar AS yang telah rebound dari koreksi tajam pasca rilis data inflasi AS. Risk on di pasar terlihat tidak akan bertahan dan pasar akan kembali dalam sentimen risk off dalam beberapa hari ke depan.

“Dari domestik, rilis data perdagangan Indonesia pada hari Senin (17/10)  yang diperkirakan akan kembali surplus besar akan bisa sedikit meredam tekanan dari dolar AS,” terang Lukman, Jumat (16/10).

Senin (17/10), Lukman memproyeksikan rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.350- Rp 15.500 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG Tertekan, Saatnya Akumulasi Saham-Saham Penggerak IHSG Ini

Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan, menjelang pekan federal open meeting committee (FOMC) bulan ini, pergerakan rupiah diproyeksikan relatif agak sedikit volatile. Pasar mengantisipasi kemungkinan data-data yang akan muncul pada saat FOMC meeting.

Dus, David memproyeksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 15.340 – Rp 15.400 per dolar AS pada Senin (17/10)

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, rupiah pada Senin (17/10) berpotensi bergerak di kisaran 15.350-15.475 per dolar AS. Pada pekan depan, pergerakan rupiah diperkirakan cenderung sideways di awal pekan, seiring dengan investor yang menunggu hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) di tanggal 20 Oktober.

“Dengan proyeksi bahwa BI masih akan melanjutkan kenaikan suku bunganya, diperkirakan rupiah memiliki potensi penguatan terbatas, terutama di akhir pekan depan,” kata Josua, Jumat (14/10).

Nilai tukar rupiah di pasar spot pada Jumat (14/10) ditutup melemah 0,42% ke level Rp 15.427 per dolar. Josua menilai,pelemahan ini didorong oleh sentimen inflasi AS yang meningkat melebihi ekspektasi. Inflasi AS ini memupus kemungkinan dari Bank Sentral AS untuk mulai melonggarkan kebijakannya di pertemuan November mendatang.

Pelemahan ini juga didukung oleh proyeksi dari IMF bahwa China berpotensi mempertahankan kebijakan zero-Covid-19 hingga pertengahan 2023.

Baca Juga: Ada RDG BI, Simak Rekomendasi Saham Pilihan dan Proyeksi IHSG Pekan Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×