kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah diprediksi hanya menguat tipis jelang rapat The Fed


Minggu, 15 September 2019 / 07:14 WIB
Rupiah diprediksi hanya menguat tipis jelang rapat The Fed


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Namun, Reny berpendapat penguatan terhadap rupiah tak terlalu tinggi. "Memang penguatannya tidak serta merta terlalu tajam karena penguatan yang buru-buru justru akan menggerus dari sisi ekspor," ucap Reny.

Reny  bilang dampak yang tak begitu besar terhadap pergerakan rupiah dinilai karena pasar telah memprediksikan The Fed akan memangkas suku bunga. Hal ini karena bulan Agustus lalu, The Fed tidak melakukan pemangkasan suku bunga. Selain itu, Reny berpendapat bahwa rupiah saat ini sudah priced in. "Pengaruhnya ada namun penguatan relatif tertahan," ujar Reny.

Baca Juga: Tarif cukai rokok bakal naik 23%, begini tanggapan industri dan analis

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong juga berpendapat bahwa efek menjelang rapat FOMC ini tak begitu besar bagi pergerakan rupiah. Lukman bilang hal ini telah diantisipasi oleh pasar jauh-jauh hari sehingga efeknya ke mata uang garuda minim. 

Menurut Lukman, penguatan rupiah akhir-akhir ini lebih didominasi oleh sentimen perang dagang dibandingkan pemangkasan suku bunga. Menurut dia, sentimen pemangkasan suku bunga antisipasinya cukup jelas dan langkah-langkahnya terprediksi. "Kecuali ada perkembangan baru semisal pernyataan The Fed yang di luar dugaan," ujar Lukman.

Baca Juga: Saham all-time high, anomali dalam kondisi pasar terkoreksi

Lukman juga berpendapat pemangkasan suku bunga oleh The Fed ini juga bisa diikuti oleh BI. Ia menilai ada kebutuhan bagi BI untuk memangkas suku bunganya. "Dengan tingkat inflasi yang masih rendah dan keadaan saat ini sehingga wajar untuk BI memangkas suku bunganya," jelas Lukman.

Menjelang rapat FOMC ini, Josua memperkirakan penguatan rupiah akan berada di kisaran Rp 13.890-Rp 14.025 per dolar AS. Sedangkan Reny menilai penguatan akan di rentang Rp 13.850-Rp 14.080 per dolar AS. Berbeda, Lukman berpendapat rupiah akan terkoreksi di kisaran Rp 14.000-Rp 14.100 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×