kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Rupiah diprediksi akan kembali menguat pekan depan


Jumat, 06 Februari 2015 / 19:00 WIB
Rupiah diprediksi akan kembali menguat pekan depan
ILUSTRASI. Beda Arah, Cermati Harga Saham TOTO dan GOTO pada Perdagangan Bursa Selasa (22/8)


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rupiah diperkirakan akan kembali bergerak fluktuatif di perdagangan pekan depan. Membaiknya data ekonomi nasional memang dapat menjadi penopang utama peluang penguatan rupiah. Namun, gonjang-ganjing di Eropa juga dapat menekan rupiah.

Pada Jumat (6/2), di pasar spot, rupiah menguat 0,11% menjadi Rp 12.621 per dollar AS. Jika dihitung dari awal pekan, rupiah tercatat naik 0,51%. Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,32% ke level Rp 12.613 per dollar AS.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, selama sepekan ini, rupiah terbantu oleh rilis beberapa indikator ekonomi domestik yang positif. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan di Desember tahun lalu tercatat US$ 186,8 juta.

Di bulan sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit US$ 425,7 juta. "Inflasi pun sudah mulai terkendali yang pada Januari kemarin malah terjadi deflasi 0,24%," kata Rully, Jumat (6/2).

Indikator lain yang lumayan signifikan tentunya adalah data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV 2014 yang tumbuh 5,01%. Pertumbuhan ekonomi nasional ini memang di bawah ekspektasi yang sebelumnya diprediksi mencapai 5,1%.

Rully bilang, kendali pertumbuhan ekonomi melambat, investor pada dasarnya sudah mengantisipasinya. Walhasil, data tersebut dinilai tidak terlalu membebani pergerakkan rupiah di awal Februari ini.

Vice-President Investment PT Quant Kapital Investama, Hans Kwee mengatakan, faktor global juga tetap berpengaruh pada pergerakkan rupiah. Kian tingginya ketidakpastian di Eropa tetap menjadi perhatian utama yang berpotensi menekan rupiah.

Beberapa hari lalu, Bank Sentral Eropa (ECB) memang mengemukakan bahwa akan menolak obligasi Yunani sebagai jaminan pembayaran utang. "Manuver dari ECB ini kembali meningkatkan kecemasan atas peluang keluarnya Yunani dari Zona Euro," kata Hans.

Ketidakpastian di Zona Euro itu tentunya memberi ruang penguatan dollar AS terhadap mata uang lainnya termasuk rupiah. Oleh karena itu, pekan depan, Hans memprediksi rupiah akan bergerak konsolidasi di kisaran Rp 12.500-Rp 12.715 per dollar AS.

Sementara prediksi Rully lebih optimis yakni rupiah dapat menguat terbatas di kisaran Rp 12.595-Rp 12.665 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×