kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,20   -6,16   -0.66%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah Diperkirakan Melemah Lagi pada Jumat (20/5)


Kamis, 19 Mei 2022 / 18:07 WIB
Rupiah Diperkirakan Melemah Lagi pada Jumat (20/5)
ILUSTRASI. Kamis (19/5), kurs rupiah spot tutup melemah sebesar 0,21% di level Rp 14.719 per dolar AS.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak melemah terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (20/5). Pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi AS. 

Melansir Bloomberg pada perdagangan hari ini, Kamis (19/5), kurs rupiah spot tutup melemah sebesar 0,21% di level Rp 14.719 per dolar AS. Sementara di Jisdor Rupiah kembali melemah sebesar 0,33% ke Rp 14.731 per dolar AS. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kurs rupiah akan menguat pada perdagangan besok. "Ini mempertimbangkan pengumuman pembukaan kembali ekspor CPO oleh presiden," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (19/5).

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.731 Per Dolar AS Pada Perdagangan Kamis (19/5)

Tapi, sentimen pengetatan kebijakan moneter AS yang dapat berimplikasi pada stagflasi di AS diperkirakan masih akan tetap menyebabkan risk off di pasar keuangan global.

Josua mengatakan dampak dari pengetatan kebijakan moneter global yang akan berpengaruh pada perlambatan ekonomi global. Selain itu komentar Jerome Powell yang mengatakan bahwa Fed akan tetap menaikkan suku bunganya menjadi faktor penggerak rupiah. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global karena Covid-19 di Tiongkok memicu kelanjutan pelemahan. 

Baca Juga: Tiga Strategi yang Perlu Diketahui Sebelum Terjun Trading Forex

"Ditambah kenaikan suku bunga agresif dari The Fed dengan kenaikan suku bunga 50 bps dalam dua kali pertemuan mendatang membuat saham AS pada rontok, dan mendukung pelarian ke lindung nilai dolar yang akan membuat rupiah terperosok," ucap Sutopo. Dia menambahkan, BI perlu menaikkan suku bunga agar dapat mengimbangi kesenjangan suku bunga The Fed. 

Menurut Sutopo, rilis data produk domestik bruto dan belanja konsumsi personal atau personal consumption expenditure (PCE) pekan depan akan menjadi pertimbangan kuat bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga. 

Sutopo memperkirakan, kurs rupiah akan bergerak terbatas di rentang Rp 14.740 per dolar AS-Rp 14.800 per dolar AS pada Jumat (20/5). Sementara Josua memproyeksikan rupiah akan berada di rentang Rp 14.575 per dolar AS-14.675 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×