kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Rupiah Diperkirakan Masih Bergerak Sideways pada Selasa (19/11)


Senin, 18 November 2024 / 18:32 WIB
Rupiah Diperkirakan Masih Bergerak Sideways pada Selasa (19/11)
ILUSTRASI. Rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (18/11) setelah melemah 5 hari berturut-turut.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (18/11). Kurs rupiah spot menguat 0,11% ke Rp 15.857 per dolar AS dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,25% ke Rp 15.848 per dolar AS.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan, pergerakan rupiah terpantau dijaga oleh BI agar tetap bertahan di bawah Rp 16.000 per dolar AS. BI terlihat ada di pasar mengguyur valas untuk menyeimbangkan lagi supply-demand di pasar valuta spot maupun pasar domestic nondeliverable forward (DNDF).

Maklum, tekanan pada rupiah lantaran dolar AS yang masih perkasa. Apalagi, ruang pemangkasan suku bunga The Fed mulai tidak agresif pasca rilisan data ekonomi yang menunjukkan perbaikan. 

"Hal ini terlihat dari pernyataan terakhir ketua Fed Jerome Powell yang condong hawkish, yang mana mempertimbangkan pemangkasan suku bunga yang tidak terburu-buru di tengah membaiknya katalis," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/11).

Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Menguat 0,25% ke Rp 15.848 Per Dolar AS, Senin (18/11)

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong sepakat bahwa rupiah masih mengalami tekanan. Namun memang, investor cenderung berkonsolidasi di tengah absennya data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri hari ini.

Di sisi lain, Lukman mencermati bahwa momentum penguatan dolar AS pun juga telah melemah. "Saat ini investor menantikan lebih banyak petunjuk dari data-data ekonomi maupun pernyataan pejabat the Fed," sebutnya.

Karenanya, Lukman memperkirakan rupiah masih akan sideways/berkonsolidasi dengan rentang Rp 15.800 per dolar AS-Rp 15.900 per dolar AS. Sementara Nanang memproyeksikan rupiah di kisaran Rp 15.790 per dolar AS-Rp 15.890 per dolar AS.

Selanjutnya: Presdir dan Jajaran Direksi Indosat (ISAT) Borong Saham di bulan November, Ada Apa?

Menarik Dibaca: Sukuk Tabungan ST013 Tawarkan Kupon 6,4%-6,5%, Bisa Dibeli hingga 8 Desember 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×