Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup melemah tipis pada Rabu (8/5) meski masih menguat di seluruh pasar jika menghitung dalam sepekan. Penguatan rupiah diperkirakan masih akan berlanjut pada pekan ini.
Pada akhir perdagangan Rabu (8/5), rupiah spot ditutup pada level R 16.047 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,01% dari sehari sebelumnya. Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah melemah 0,16% ke RP 16.081 per dolar AS.
Namun, bila menghitung dalam sepekan, rupiah spot ditutup menguat 0,22%. Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,08%.
Baca Juga: Dolar AS Masih Kuat, Begini Prospek Mata Uang Utama
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan, secara akumulatif rupiah ditutup menguat karena dampak data tenaga kerja AS yang turun. Sehingga, hal tersebut mendorong ekspektasi Fed akan menurunkan suku bunga.
Di sisi lain, memang cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan. Namun, kata Ibrahim, cadangan devisa ini masih cukup untuk membiayai setara 6,1 bulan impor.
"Artinya, penurunan cadangan devisa ini bukan untuk menghambur-hamburkan uang, tapi intervensi di pasar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).
Bank Indonesia (BI) juga melakukan komunikasi intensif dengan OJK dan pemerintah untuk bersama-sama melakukan intervensi di pasar.
Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Melemah Terbatas di Perdagangan Awal Pekan, Senin (13/5)
"Ini yang sebenarnya membuat rupiah walaupun berfluktuasi tetapi menguat," sebutnya.
Ibrahim memperkirakan di awal pekan ini rupiah akan kembali menguat dengan rentang Rp 15.990 - Rp 16.070 per dolar AS.
Sementara sepanjang pekan ini diperkirakan di kisaran Rp Rp 15.900 - Rp 16.100 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News