CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Rupiah dibuka menguat 0,11% ke level Rp 14.304 per dolar AS pada Selasa (30/11)


Selasa, 30 November 2021 / 09:18 WIB
Rupiah dibuka menguat 0,11% ke level Rp 14.304 per dolar AS pada Selasa (30/11)
ILUSTRASI. Teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Bank Mandiri KCP Jakarta DPR, Senin (7/1/2019). Rupiah dibuka menguat 0,11% ke level Rp 14.304 per dolar AS pada Selasa (30/11). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.


Reporter: Dityasa H. Forddanta, Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah dibuka menguat pada hari ini di pasar spot. Mengutip Bloomberg pada Selasa (30/11) pukul 09.10 WIB, rupiah dibuka bergerak ke level Rp 14.304 per dolar AS.

Rupiah pagi ini dibuka menguat 0,11% dari penutupan kemarin di level Rp 14,319 per dolar AS.

Lukman Leong, analis DC Futures menyebut rupiah masih memiliki fundamental yang kuat. Namun, potensi tekanan tetap ada dengan rentang pergerakan Rp 14.275-Rp 14.425 per dollar AS akibat sentimen dari luar negeri.

Pasar saat ini tengah dibayangi ketidakpastian dampak Covid-19 varian baru Omicron. "Sentimen ini akan menyebabkan volatilitas pada semua mata uang, termasuk rupiah," ujar Lukman.

Baca Juga: Varian baru Omicron membayangi pergerakan rupiah

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.250-Rp 14.368 per dollar AS pada perdagangan hari ini. Kekhawatiran muncul dari kenaikan Fed Funds Rate yang dapat lebih cepat seiring tingginya inflasi AS.

"Selain itu berkembangnya varian Covid-19 baru Omicron juga menjadi faktor risiko baru yang harus diantisipasi oleh pasar," terang Reny.

Sementara Alwi Assegaf, analis Global Kapital Investama mengatakan, sentimen varian baru Omicron memang sempat membuat pelaku pasar mengalihkan dananya ke aset safe haven. Sentimen ini masih akan memberikan dampak serupa beberapa waktu ke depan, tapi dengan tekanan yang tak lagi terlalu besar.

Pasalnya, sejumlah negara, termasuk Indonesia, sudah bergerak cepat untuk menutup pintu internasional demi mencegah penyebaran varian ini. Sejumlah produsen vaksin Covid-19 seperti Pfizer, Astra Zeneca dan lainnya juga bakal memodifikasi vaksin supaya lebih efektif menangkal varian Omicron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×