kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rupiah bisa kembali Level 13.500, asalkan...


Kamis, 22 Maret 2018 / 21:30 WIB
Rupiah bisa kembali Level 13.500, asalkan...
ILUSTRASI. Uang rupiah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan masih mampu berada di kisaran Rp 13.300—Rp 13.500 per dollar Amerika Serikat pada akhir tahun ini. Hal tersebut dengan catatan, fundamental ekonomi dalam negeri tetap terjaga.

Damhuri Nasution, Head of Economic Research and Senior Econometrician Danareksa Sekuritas menjelaskan, pada dasarnya sulit bagi rupiah untuk terhindar dari volatilitas yang tinggi akibat sentimen dari luar negeri.

Namun, peluang penguatan rupiah selalu terbuka. Salah satu caranya adalah pemerintah perlu menjaga tingkat inflasi tetap berada di level yang sesuai target agar posisi rupiah tetap aman.

Ia beralasan, ketika inflasi naik, besar kemungkinan suku bunga acuan Indonesia akan naik. Hal itu menjadi sinyal perlambatan ekonomi nasional sehingga memicu keluarnya dana asing dari pasar saham dan obligasi Indonesia. “Ujung-ujungnya rupiah juga akan melemah,” katanya ketika ditemui KONTAN, Kamis (22/3).

Di samping itu, neraca perdagangan Indonesia juga diharapkan surplus agar rupiah memiliki tameng yang kuat untuk menghadapi berbagai tekanan eksternal.

Memang, neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Februari masih mengalami defisit sebesar US$ 870 juta. Kendati begitu, potensi perbaikan ekonomi Indonesia maupun global dapat memicu surplusnya neraca dagang. “Perbaikan ekonomi dunia harusnya membuat jumlah ekspor meningkat sehingga baik untuk neraca dagang Indonesia,” ungkap Damhuri.

Ia pun menambahkan, adanya agenda Pilkada diyakini tidak akan terlalu mempengaruhi arus investasi investor di pasar saham ataupun obligasi. Alhasil, pergerakan rupiah pun juga diperkirakan tidak akan terganggu oleh ajang politik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×