kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Rupiah Bisa Kembali Ke Bawah Rp 16.000, Asalkan


Kamis, 16 Mei 2024 / 06:31 WIB
Rupiah Bisa Kembali Ke Bawah Rp 16.000, Asalkan
ILUSTRASI. Rupiah Masih Jeblok-Karyawan beraktivitas di konter penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (16/4/2024). Performa rupiah (Rp) masih loyo terhadap keperkasaan dollar Amerika Serikat (USD). Kurs USD di JISDOR Bank Indonesia, ditutup pada level 16.256,8. Sedangkan data RTI, rupiah ditutup melemah diposisi 16.191 per USD pada perdagangan Rabu (17/4/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/04/2024


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi kembali ke bawah Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pekan ini data inflasi Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan pelaku pasar. D mana data inflasi konsumen (CPI) AS bulan April menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

"Ini memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan AS sehingga bisa memberi sentimen positif untuk aset berisko seperti rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (15/5).

Baca Juga: Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat, Intip Proyeksi Untuk Kamis (16/5)

Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pada acara pertemuan tahunan Foreign Bankers Amsterdam kemarin malam menyatakan bahwa terdapat perkembangan positif mengenai penurunan inflasi AS. Powell juga mengulangi bahwa saat ini bukan tentang menaikan suku bunga tapi sampai kapan suku bunga saat ini dipertahankan.

Powell juga mengomentari soal inflasi produsen AS yang dirilis kemarin malam yang angkanya masih di atas hasil bulan sebelumnya, 2,2% YoY dibandingkan 1,8% YoY.

Powell mengatakan hasil ini tidak sepenuhnya menunjukkan inflasi masih tinggi, tapi hasilnya beragam.

"Jadi Powell tampaknya masih optimis bahwa inflasi AS bisa turun," paparnya.

Dari dalam negri, data neraca perdagangan bulan April yang masih surplus memberikan sentimen positif untuk rupiah ditambah pertumbuhan PDB kuartal I yang masih di atas 5%.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Kembali ke Bawah Rp 16.000, Simak Pendorongnya

Untuk semester II, Ariston menilai rupiah mungkin bisa lebih membaik jika ekspektasi pemangkasan suku bunga AS meningkat dan memang benar akhirnya dipangkas, serta konflik yang mereda juga bisa memberikan sentimen positif bagi rupiah.

"Rupiah bisa balik dan bertahan di bawah Rp 16.000, tetapi kalau terjadi sebaliknya, the Fed masih ragu untuk memangkas dan konflik meningkat, rupiah bakal terbang lagi," imbuhnya.

Sebagai informasi, mengutip Bloomberg, Rabu (15/5) pukul 15.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,45% atau Rp 72 ke posisi Rp 16.027 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×