Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah berpeluang menguat di hadapan dollar AS, hari ini. Paket kebijakan ekonomi pemerintahan disinyalir bisa menjadi amunisi bagi mata uang Garuda.
Rabu (21/10), di pasar spot, rupiah melemah 0,30% jadi Rp 13.723 per dollar. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah melorot 0,45% ke Rp 13.696 per dollar.
Research and Analyst Divisi Treasury Bank BNI Trian Fathria menilai, pelemahan rupiah kemarin, karena terimbas eksternal.
Dollar AS lebih tangguh, setelah data pembangunan rumah baru per September meningkat. Belum lagi, produk domestik bruto (PDB) China kuartal III-2015 melambat. "Rupiah terimbas, karena China mitra dagang Indonesia," ujarnya.
Research and Analyst Fortis Asia Futures Andri Hardianto bilang, pelemahan rupiah sejalan dengan mata uang Asia. Namun, Andri menduga, rupiah bisa mencuri peluang penguatan, hari ini.
Ada potensi dukungan dari rilis paket kebijakan ekonomi jilid lima. “Tapi penguatan terbatas antara Rp 13.500-Rp 13.600,” prediksinya.
Proyeksi Trian, rupiah bisa menguat, jika European Central Bank (ECB) memperluas quantitative easing. Rupiah bisa ke kisaran Rp 13.550- Rp 13.790 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News