kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Berpotensi Terkoreksi Pada Jumat (16/8), Dibayangi Rilis Data Eksternal


Jumat, 16 Agustus 2024 / 05:05 WIB
Rupiah Berpotensi Terkoreksi Pada Jumat (16/8), Dibayangi Rilis Data Eksternal
ILUSTRASI. pergerakan rupiah menantikan data penjualan ritel AS dan klaim pengangguran AS malam ini. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/06/2024


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan Kamis (15/8). Rupiah spot ditutup melemah 0,16% ke Rp 15.700 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan bahwa pelemahan rupiah akibat surplus data perdagangan Indonesia yang lebih lemah dari perkiraan. Ini seiring dengan kenaikan impor yang naik cukup besar.

"Sebelumnya, data ekonomi dari China seperti produksi industri, investasi dan tingkat pengangguran juga lebih lemah dari perkiraan ikut menekan rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/8).

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.700 Per Dolar AS Pada Hari Ini (15/8)

Untuk Jumat (16/8), Lukman memperkirakan pergerakan rupiah menantikan data penjualan ritel AS dan klaim pengangguran AS malam ini. 

"Namun dengan penguatan rupiah yang sangat besar belakangan ini oleh inflow asing, rupiah masih berpotensi terkoreksi oleh aksi profit taking," jelasnya.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi berpandangan lebih optimistis atas penguatan rupiah. Harga konsumen AS yang naik moderat pada bulan Juli dan peningkatan inflasi tahunan melambat menjadi di bawah 3% memperkuat ekspektasi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga bulan depan.

Dari dalam negeri, utang luar negeri pemerintah kembali mencatat kontraksi pada kuartal II 2024. 

"Posisi utang luar negeri sebesar US$ 191 miliar, atau mencatat kontraksi pertumbuhan 0,8% YoY, berlanjut dari kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 0,9% (YoY)," terangnya.

Karenanya, ia memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat direntang Rp 15.630 - Rp 15.720 per dolar AS.

Adapun Lukman memperkirakan rupiah direntang Rp 15.650 - Rp 15.800 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×