kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Rupiah Berpotensi Menguat, Rabu (23/8). Ini Pendorongnya


Selasa, 22 Agustus 2023 / 18:03 WIB
Rupiah Berpotensi Menguat, Rabu (23/8). Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta,


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah menguat terbatas atau sebesar 0,06% ke level Rp 15.317 per dolar AS. Rupiah diprediksi melanjutkan penguatan pada Rabu (23/8).

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menuturkan, rupiah dan mata uang regional pada umumnya menguat walau defisit transaksi berjalan Indonesia yang pertama kali dalam 2 tahun.

"Pendorong penguatan ini di tengah antisipasi investor akan langkah intervensi yang diserukan bank sentral Thailand dan Philipina," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/8).

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Ramal Rupiah Ada di Kisaran Rp 15.000 Per USD pada Akhir Tahun

Data transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit untuk pertama kalinya sejak 2021. Transaksi berjalan Indonesia tercatat defisit sebesar $1,93 miliar atau setara dengan defisit sebesar 0,55% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Untuk besok, Lukman melihat investor cenderung wait and see menantikan statement gubernur Bank Indonesia (BI) dalam rapat untuk kebijakan Kamis ini.

Menurutnya, investor mengantisipasi pernyataan BI mengenai volatilitas rupiah dan akan mencermati pernyataan BI seputar intervensi.

"Dari eksternal, dolar AS diperkirakan juga akan range bound, dengan investor cenderung wait and see menantikan pernyatan Powell pada pertemuan Jackson Hole akhir pekan ini," katanya.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, BI menyatakan belum akan merespon kenaikan suku bunga Fed dengan kenaikan suku bunga, namun BI akan merespon dengan melakukan kebijakan twist. Hal ini juga terlihat dari kenaikan yield obligasi SUN pada sesi 1.

Baca Juga: Neraca Transaksi Berjalan Kuartal II-2023 Defisit, Begini Dampaknya pada Rupiah

Oleh sebab itu, rupiah diperkirakan berpotensi menguat. Perkiraan itu juga ditambah dengan potensi penurunan existing home sales AS, yang menandakan bahwa permintaan mulai mengalami perlambatan.

Josua memperkirakan rupiah bergerak pada kisaran Rp 15.250 - Rp 15.350 per dolar AS. Sementara Lukman memproyeksikan pada level Rp 15.250 - Rp 15.350 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×