CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah pada Kamis (27/7)


Rabu, 26 Juli 2023 / 19:07 WIB
Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah pada Kamis (27/7)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah berpotensi lanjut melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (27/7).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi lanjut melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (27/7). Pergerakan rupiah cenderung dipengaruhi oleh sentimen eksternal. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, investor Indonesia cenderung khawatir terkait dengan potensi nada hawkish pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2023 yang hasilnya dirilis nanti malam. Potensi nada hawkish ini seiring dengan harga perumahan di AS yang masih cenderung menguat. 

Namun, Josua memperkirakan bahwa The Fed mungkin akan cenderung memberikan sinyal yang less hawkish pada pertemuan mendatang. Dia melihat situasi dari kondisi inflasi perumahan di AS. 

"Inflasi perumahan di AS merupakan kontributor utama dalam kenaikan inflasi di tahun 2023 ini," ucap Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/7). 

Baca Juga: Tertekan, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.032 Per Dolar AS Pada Rabu (26/7)

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, The Fed kemungkinan akan mengesahkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan kali ini. Kenaikan ini akan menjadi kenaikan ke-11 dalam 12 pertemuan kebijakan terakhir.

Namun, ada ketidakpastian mengenai apakah The Fed akan berusaha menaikkan suku bunganya lagi di akhir tahun atau apakah kenaikan ini menandai akhir dari siklus pengetatan yang agresif. "Dengan begitu, komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell setelah keputusan tersebut akan dipelajari dengan seksama sebagai petunjuk para pembuat kebijakan," kata Ibrahim. 

Di samping itu, bank sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps lebih pada pertemuan Kamis (27/7). Akan tetapi, para trader mulai mempertanyakan apakah bank sentral ini mampu menaikkannya lagi di tahun ini, mengingat adanya perlambatan ekonomi di zona Euro. 

Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.023 Per Dolar AS Pada Hari Ini (26/7)

Ibrahim memprediksi, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.010 per dolar AS-Rp 15.080 per dolar AS pada Kamis (27/7). Sementara Josua memperkirakan, rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.950 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS. 

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,16% ke level Rp 15.022 pada perdagangan Rabu (26/7). Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.032 per dolar AS, melemah 0,16% dari Rp 15.007 per dolar AS pada hari perdagangan sebelumnya. 

Dalam penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup Melemah 24 point, walaupun sebelumnya sempat melemah 45 point di level Rp 15.022 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.098 per dolar AS. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp. 15.010 per dolar AS-Rp. 15.080 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×