Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang masa libur lebaran, rupiah bergerak dalam rentang yang cukup stabil. Di hari perdagangan terakhir pekan ini, besok, Jumat (8/6), nilai tukar rupiah diprediksi bakal mampu menanjak.
Kepala Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih, berpendapat, masa tingginya permintaan dollar Amerika Serikat (AS) saat ini sudah berlalu. Namun, nilai tukar rupiah memang masih berpotensi bergejolak pekan depan pada pelaksanaan pertemuan FOMC.
"Seharusnya rupiah bisa menguat besok supaya awal pekan depan tidak terkoreksi terlalu dalam saat rapat The Fed," ujar Lana, Kamis (7/6).
Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto, sepakat, rupiah masih diselimuti sentimen pertemuan FOMC pekan depan. Namun, Andri meyakini pergerakan rupiah tidak akan begitu signifikan lantaran kondisi yang sudah priced-in.
Tambah lagi, besok Bank Indonesia akan kembali merilis data domestik yakni Cadangan Devisa bulan Mei. "Angka cadangan devisa diproyeksikan naik, sehingga berpotensi menambah sentimen positif rupiah untuk besok hingga awal pekan depan," ujar Andri.
Sebaliknya, Lana memproyeksi, data cadangan devisa besok masih akan terkoreksi. Pasalnya, kondisi pasar sepanjang Mei kemarin masih sangat tertekan sehingga jumlah cadev yang digelontorkan masih diperkirakan masih cukup besar. "Bulan lalu, pemerintah juga tidak ada menerbitkan global bond," pungkasnya
Kendati demikian, Lana memprediksi besok rupiah akan kembali menguat ke level Rp Rp 13.830 - Rp 13.850 per dollar AS. Begitu juga dengan Andri yang memproyeksi rupiah akan bergerak stabil cenderung menguat dalam rentang Rp 13.830 - Rp 13.860 per dollar AS.
"Ada potensi Bank Indonesia lebih agresif mengintervensi pasar besok menjelang libur lebaran," ujar Lana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News