Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah tembus ke level Rp 14.512 pada pukul 10.32 WIB. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menilai, pelemahan tersebut mendapat pengaruh besar dari kondisi dalam negeri.
Dilihat dari sentimen eksternal, Ibrahim mengungkapkan sentimennya sudah mereda saat ini, di mana indeks dolar AS cenderung bergerak flat. Sehingga, bisa dipastikan bahwa pelemahan saat ini bukan terpengaruh dari faktor eksternal.
Ibrahim menjelaskan, pada Pilpres 2014 lalu, saat diumumkan hasil pemilu terdapat Jokowi Effect yang luar biasa. Namun di 2019 kali ini berbeda, di mana terjadi penolakan yang berakibat pada kerusuhan.
"Kerusuhan ini membuat pelaku pasar melakukan profit taking dari pasar Indonesia. Dengan adanya kabar korban kerusuhan hingga 6 orang ini menyebabkan pelaku pasar condong profit taking," jelas Ibrahim, Rabu (22/5).
Menurutnya, tembusnya rupiah ke level Rp 14.500 per dollar AS jadi yang tertinggi. Bahkan, Ibrahim menilai tidak menutup kemungkinan rupiah bisa tembus ke level Rp 15.000 per dollar AS.
"Kalau memasuki level Rp 15.000 per dollar AS sangat wajar sekali, jika dalam sepekan ini terjadi gesekan-gesekan dari para demonstran," ujarnya.
Kondisi perpolitikan Tanah Air dianggap saat ini mengalami perubahan dimensi. Ibrahim meyakini jika kerusuhan gagal diselesaikan oleh kepolisian dan TNI, maka nilai tukar rupiah bisa melaju ke level Rp 15.000 per dollar AS.
Bahkan secara teknikal, kondisi tersebut cukup mendukung untuk menuju Rp 15.000 per dollar AS. Dilihat dari pembukaan rupiah pertama di level Rp 14.465 per dollar AS, kemudian sempat menguat sesat dan kembali melemah dan tembus ke level Rp 14.500 per dollar AS.
"Melihat kondisi tersebut, potensi untuk mencapai ke level 15.000 sangat gampang sekali, kalau kondisi dalam negeri tidak kondusif," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News