Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan politik di dalam negeri terpantau memanas setelah aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu. Situasi ini telah menekan rupiah yang kini memasuki level psikologis Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (22/5) pukul 10.23 WIB rupiah terkoreksi 0,22% di level Rp 14.512 per dollar AS. Sejak pembukaan pasar rupiah sudah dibuka melemah di level Rp 14.488 per dollar AS, sementara kemarin mata uang Garuda ditutup melemah seharga Rp 14480 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, situasi politik yang terjadi di dalam negeri membawa ketidakpastian, sehingga pasar merespon negatif. “Kerusuhan sejak tadi malam, buat rupiah terkoreksi,” kata Faisyal kepada Kontan, Rabu (22/5).
Faisyal memprediksi sampai dengan penutupan pasar hari ini mata uang Garuda bakal lanjut merosot karena situasi politik masih ada kemungkinan bisa tambah rusuh.
Sementara, sentimen eksternal pun masih menghantui rupiah. Faisyal mengatakan efek The Fed yang masih mempertahankan suku bunga di level 2,25%-2,5% ditambang harga minyak yang makin melambung akan menjadi batu lemparan dari luar negeri, sehingga rupiah lanjut nelangsa.
Adapun ia meramal pergerakan sampai dengan tutup pasar di rentang Rp 14.580-Rp 14.625 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News