Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa suku bunga The Fed masih berada di level 2,25%-2,5%. Testimoni The Fed ini sepertinya menjadi batu sandungan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS)
Terbukti, berdasarkan data Bloomberg, Selasa (21/5) pergerakan mata uang Garuda di pasar spot masih melemah 0,17% menjadi Rp 14.480 per dollar AS. Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) justru menguat 0,11% menjadi Rp 14.462 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, dominannya sentimen penguatan dollar AS di balik ekspektasi bahwa The Fed tidak akan pangkas suku bunga di tahun ini membuat rupiah ditutup melemah.
“Apalagi imbal hasil obligasi AS naik, wajar dollar AS jadi menguat,” kata Ahmad kepada Kontan.co.id, Selasa (21/5).
Di sisi lain, kata Ahmad tak dipungkiri bahwa sentimen internal yakni terkait pilpres belum secara resmi diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ahmad meramal hari ini Rabu (22/5), rupiah akan diperdagangkan lanjut melemah di level Rp 14.260-Rp 14.650 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News