Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah berlanjut di bulan kemerdekaan. Kamis (11/8), kurs rupiah spot menguat 0,71% ke Rp 14.766 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kurs rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga berhasil mencatatkan penguatan. Rupiah Jisdor berhasil terapresiasi 0,51% dan ditutup di level Rp 14.799 per dolar AS.
Menurut Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo, penguatan rupiah tidak terlepas dari ambruknya dolar AS ke posisi terendah dalam empat bulan terakhir. Data inflasi AS yang ternyata turun sehingga ekspektasi The Fed untuk menaikkan suku bunga secara agresif pun semakin memudar.
Baca Juga: Indeks Dolar Merosot, Data Inflasi Produsen Bisa Makin Menekan Dolar AS
“Alhasil, sentimen risk-on kembali menyelimuti pasar dan membuat aset berisiko dilirik. Hal ini kemungkinan masih akan berlanjut pada perdagangan Jumat (12/8) sehingga rupiah masih berpotensi menguat,” terang Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (11/8).
Sementara analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya juga sepakat tren pelemahan dolar AS dan risk appetite yang meningkat akan membawa rupiah kembali perkasa pada esok hari. Terlebih, jika rilis data inflasi AS versi PPI nanti malam juga turun. Hal ini akan semakin mengkonfirmasi ekspektasi pasar dan semakin menekan dolar AS.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguji Level 7.200 Pada Jumat (12/8)
Selama sentimen meredupnya ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed berlanjut, Andian memperkirakan rupiah akan menguji ke kisaran Rp 14.700 per dolar AS. Sementara level Rp 14.770 per dolar AS akan menjadi level support pada hari ini.
Sedangkan Sutopo meyakini kebangkitan harga saham yang akan menekan the greenback bisa memicu rupiah menguat terbatas ke area Rp 14.725 per dolar AS-Rp 14.800 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News