kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,59   7,24   0.78%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah berpeluang mencatat penguatan lagi pekan ini


Senin, 14 Juni 2021 / 06:10 WIB
Rupiah berpeluang mencatat penguatan lagi pekan ini


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah masih memungkinkan berlanjut di pekan ini. Jumat (11/6), rupiah menguat terhadap dolar AS. Merujuk Bloomberg, rupiah spot menguat 0,41% ke level Rp 14.189 per dolar AS dari level Rp 14.247 per dolar AS di hari Kamis (11/6). Sedangkan untuk kurs Jisdor menguat 0,24% ke level Rp 14.206 per dolar AS, dari Rp 14.240 per dolar AS.

Sejumlah sentimen lokal dan global berpotensi mengangkat nilai tukar rupiah. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, sentimen yang dapat mendorong rupiah bisa datang dari rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Kebijakan yang disinggung dalam rapat tersebut akan mempengaruhi, misalnya jika The Fed menyinggung waktu mengenai tapering yang bisa menekan rupiah.

“Jika the Fed masih dovish, dengan kata lain, tidak melihat adanya urgensi dalam melakukan tapering, bisa membuat dolar AS kembali turun, dan positif buat rupiah,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Jumat (11/6).

Baca Juga: Tren positif pasar SBN diproyeksikan berlanjut dalam waktu dekat

Menurut Head of Economics and Research Pefindo Fikri C Permana, Selasa akan ada rilis data core retail sales Amerika Serikat (AS) dan di hari Rabu ada data produksi industri dari China. Selain dua hal tersebut, ada rilis data persediaan minyak AS pada hari Rabu yang turut menjadi salah satu indikator inflasi global. Rapat Federal Reserve akan digelar pada hari ini yang sama.

Sehingga menurut Fikri rupiah masih akan berada di level saat ini pada Senin nanti dengan pergerakan tipis. Pergerakan dinilai akan terlihat di hari Rabu, ketika data produksi industri China dirilis. “Harusnya ini positif dan berdampak positif juga ke Indonesia, karena China adalah mitra dagang Indonesia,” ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Jumat (11/6).

Baca Juga: Jelang FOMC dan RDG BI, IHSG diprediksi bergerak menguat

Sementara itu dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di angka 3,5%. Selain itu proyeksi ekonomi yang optimis dari BI mungkin bisa mengangkat mata uang rupiah.

Ada juga beberapa data penting dalam negeri lain, seperti data inflasi, dan PMI manufaktur. “Dengan aktivitas manufaktur global yang membaik, diharapkan data tersebut juga dirilis lebih baik,” pungkas Alwi.

Alwi memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp 14.140 per dolar AS–Rp 14.250 per dolar AS Senin (14/6). Fikri memperkirakan pergerakan rupiah akan berada di rentang Rp 14.070 per dolar AS–Rp 14.270 per dolar AS.

Baca Juga: Begini prediksi pergerakan IHSG jelang pengumuman suku bunga BI dan The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×