Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada Kamis (12/9). Rupiah spot melemah 0,24% ke Rp 15.439 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) turun 0,04% ke Rp 15.421 per dolar AS.
Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalia Situmorang mengatakan melemahnya rupiah masih dalam perkiraan lantaran ada potensi profit taking.
"Sebab pada Agustus lalu inflow sangat deras dan per awal pekan September terpantau investor asing ada yang mencatatkan outflow di SRBI," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/9).
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,04% ke Rp 15.421 Per Dolar AS Pada Kamis (12/9)
Untuk Jumat (13/9), Hosianna memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.450 - Rp 15.550 per dolar AS.
Menurutnya, sejauh ini pasar sudah priced-in dengan potensi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps.
Namun, pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong menilai melemahnya rupiah dan mata uang regional dipicu oleh rilis data inflasi AS yang hampir menutup kemungkinan untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 bps. Nah, saat ini pergerakan rupiah juga akan tergantung pada data ekonomi AS.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.439 Per Dolar AS Pada Hari Ini (12/9)
Dalam jadwal, akan ada rilis data klaim pengangguran AS dan inflasi tingkat produsen AS malam ini.
"Apabila ada kejutan pada hasil tersebut antara jauh lebih kuat atau lemah, maka rupiah diperkirakan masih akan berkosolidasi dengan potensi melemah terbatas," sebutnya.
Untuk Jumat (13/9), Lukman memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp 15.400 - Rp 15.500 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News