Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berbalik menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) karena mendapat suntikan tenaga dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2018 yang mencapai 5,27% secara year on year (yoy).
Mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin (6/8) rupiah tercatat menguat 0,14% di 14.478 per dollar AS. Pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah tercatat menguat 0,15% ke Rp 14.481 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan, penguatan rupiah hari ini mayoritas dipengaruhi sentimen internal, yaitu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuarta II. Capaian tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak 2015. Sebagai perbandingan, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 hanya 5,06%.
Dini mengatakan, data internal lain yang juga menjadi tenaga rupiah menguat adalah data kepercayaan bisnis di kuartal II 2018 yang merilis angka cukup baik di 112,82.
Untuk perdagangan Selasa (7/8), Dini memproyeksikan rupiah masih akan menguat apabila belum ada langkah pergerakan yang pasti dari masalah perang dagang AS dan China.
Saat ini AS dan China masih sebatas saling mengancam. Kenaikan tarif AS ke China sebesar 25% belum disahkan dan belum disebutkan juga kapan akan dijalankan.
"Jika perang dagang masih saling mengancam dan belum ada ancaman yang lebih mengancam lagi, rupiah masih berpotensi menguat setelah PDB kita tinggi," kata Dini, Senin (6/8).
Dini memproyeksikan rupiah besok berpotensi menguat di rentang Rp 14.410 per dollar AS hingga Rp 14.540 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News