Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
Selain itu, data inflasi AS juga akan rilis pada pekan depan. "Jika inflasi AS menguat, jadi katalis positif buat dollar AS untuk semakin menguat," kata Reny.
Sementara, dari dalam negeri, investor bisa berharap pada keluarnya data ekspor impor Indonesia. Jika data tersebut dirilis dengan hasil positif maka bisa mengurangi tekanan terhadap rupiah.
Reny memperkirakan sepekan depan rupiah akan bergerak di rentang Rp 13.540 per dollar AS-Rp 13.676 per dollar AS.
Sementara, Lukman memproyeksikan sepekan depan pergerakan rupiah masih cukup volatile. Menurut Lukman, rupiah baru bisa stabil bila dana yang masuk pasar modal AS mereda.
Sentimen dalam negri, menurut Lukman belum cukup untuk menahan tekanan dari AS. "Kondisi yang terjadi di AS ini tidak umum, namun untuk jangka panjang Lukman memproyeksikan rupiah masih akan positif," kata Lukman.
Sepekan depan, Lukman memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 13.600 per dollar AS-Rp 13.800 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News