Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Setelah sempat tertekan pada perdagangan pagi, rupiah mulai bergerak menguat di siang ini. Spekulasi bank sentral melakukan intervensi untuk menyokong mata uang telah menopang otot rupiah.
Hingga pukul 14.02 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) bertengger di 8.918, dari posisi kemarin di Rp 8.930 per dollar AS. Tadi pagi, mata uang Garuda ini bahkan sempat menyentuh Rp 9.000 per dollar AS, karena spekulasi asing akan melepas saham dan obligasi Indonesia.
Pekan lalu, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan, BI akan membeli obligasi dan mengintervensi pasar mata uang. "Ini adalah intervensi oleh bank sentral. BI masuk ke pasar untuk menjaga kestabilan rupiah," kata Mika Martumpal dari Commonwealth Bank, di Jakarta.
Sementara itu, Western Asset Management Co. menyebutkan, rupiah, yuan dan peso tidak terlalu rentan terhadap penguatan dollar AS. "Pergerakan ketiga mata uang itu lebih didorong permintaan domestik," ujar Legg Mason Inc., dalam siaran pers, hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News