Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah terus melemah. Dengan demikian, sudah tiga hari ini, rupiah keok. Posisinya saat ini bahkan mencapai yang paling lemah dalam satu bulan terakhir.
Keoknya rupiah terkait dengan adanya kecemasan pasar mengenai aksi bank sentral yang bakal menahan laju penguatan mata uang Garuda untuk melindungi eksportir.
Sebaliknya, posisi dollar masih dipengaruhi oleh spekulasi langkah the Federal Reserve. Rumor yang beredar, the Fed hanya akan menggelontorkan stimulus yang lebih sedikit ketimbang stimulus sebelumnya.
"Faktor yang membuat dollar bertahan adalah ekspektasi pasar terhadap nilai pembelian kembali obligasi pemerintah (quantitative easing) dari the Fed," jelas Joanna Tan, regional economist Forecast Singapore Pte kepada Bloomberg. Tan menambahkan, BI kemungkinan akan melindungi rupiah di level 8.900. "Namun, jika rupiah berada di kisaran 8.900 hingga 9.300, BI tidak akan melakukan intervensi secara agresif," jelasnya.
Pagi tadi, rupiah melemah 0,1% menjadi 8.938 per dollar. Namun pada pukul 10.37, rupiah berada di posisi 8.939 per dollar. Sepanjang tahun ini, mata uang Garuda sudah menguat 5% dan bertengger di posisi 8.896 pada 26 Oktober lalu. Level ini merupakan yang paling kuat sejak Juni 2007.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News