Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Nilai tukar Rupiah diperkirakan berpotensi menguat hari ini, Senin (11/5). Pada akhir pekan lalu nilai tukar ditutup melemah di level Rp 13. 147 per dollar AS (USD), berdasarkan kurs tengah Bloomberg.
Ekonom Samuel Asset Menagement Lana Soelistianingsih memperkirakan, rupiah berpotensi menguat dikisaran Rp 13.080 - Rp 13.120. "Karena kemungkinan akan ada upaya intervensi untuk mencegah pelemahan berlanjut," katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Senin (11/4).
Sementara bursa Asia kemungkinan berlanjut menguat pada hari ini didukung dengan indeks futurenya yang kompak positif merespon keputusan PBoC memangkas suku bunga sebesar 25 bps.
Adapun isu ekonomi domestik yang mempengaruhi pergerakan pasar hari ini adalah penurunan cadev di bulan April. Posisinya tercatat sebesar US$110,87 miliar turun dari US$111,55 miliar pada Maret. Jumlah ini masih sangat aman untuk membiayai 6,9 bulan impor, diatas ambang batas 3 bulan impor.
Lana bilang, penurunan ini digunakan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi BI selama bulan April sehingga rupiah bisa menguat ke Rp 12.937 per USD pada akhir, bahkan sempat ke Rp12.838 per USD dalam kurs tengah BI.
Sementara dari eksternal, Bank Sentral Cina memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 5,1% untuk lending rate dan 2,25% untuk deposit rate efektif Senin ini. Penurunan ini yang ketiga kalinya dalam tahun 2015.
Lana menambahkan, kebijakan moneter longgar tersebut merupakan upaya mencegah ekonomi China merosot lebih dalam dan menaikkan inflasi. Ekonomi China diperkirakan tumbuh 7% dari perkiraan 7,4% tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News