Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) optimistis mengejar pertumbuhan kinerja di paruh kedua 2023. Target manajemen, laba bersih perusahaan bisa melonjak 2 kali lipat dibanding perolehan tahun sebelumnya.
Direktur Rukun Raharja Oka Lesmana, mengatakan bahwa beberapa proyek RAJA mendekati rampung di semester 2 2023 dan berpotensi turut memberi pendapatan tambahan dalam pembukuan kinerja tahun 2023. Contohnya seperti proyek Mother Station Compressed Natural Gas (MS CNG) yang berlokasi di Kabupaten Grobogan.
“Dan ada juga pembangunan pipa gas untuk customer baru yang berada di Provinsi Riau,” imbuh Oka kepada Kontan.co.id, Rabu (6/9).
Sebagai pembanding, mengintip laporan keuangan perusahaan, RAJA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 8,82 juta di tahun 2022. Dus dengan pertumbuhan 2 kali lipat, laba bersih RAJA bakal mencapai US$ 17,64 juta menurut hitungan kasar Kontan.co.id.
Sepanjang Januari-Juni 2023 ini, RAJA telah mengantongi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 9,20 juta, naik 227,22% dibanding realisasi periode Januari-Juni 2022 yang sebesar US$ 2,81 juta.
Baca Juga: Anak Usaha Rukun Raharja (RAJA) Awali Studi Kelayakan Pembangkit Biogas di Bandung
Itu setelah pendapatan RAJA tumbuh 31,73% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula US$ 56,08 juta di Januari-Juni 2022 menjadi US$ 73,89 juta di Januari-Juni 2023.
Menurut Oka, pertumbuhan kinerja RAJA di paruh pertama 2023 dipengaruhi sejumlah faktor.
“Di antaranya adalah penambahan customer baru sehingga adanya kenaikan penjualan gas, kenaikan tolling fee baik dari pipa gas eksisting Perseroan maupun pipa minyak mentah Rokan yang saat ini sudah full stream dan kontribusi dari investasi di sektor hulu migas yang cukup tinggi karena harga minyak mentah dunia yang cukup stabil pada semester pertama tahun 2023 ini,” tutur Oka.
Sampai dengan Juni 2023 ini, Realisasi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) RAJA mencapai US$ 32 juta atau sebesar 63% dari total anggaran. Alokasi penggunaannya untuk membiayai sejumlah keperluan.
“Penggunaan belanja modal tersebut untuk penyertaan/investasi Perseroan pada salah satu blok minyak di Sumatera, pembangunan stasiun induk CNG di Jawa Tengah, pembangunan pipa untuk customer baru yang berada di provinsi Riau dan akuisisi blok migas Tanjung Jabung di provinsi Jambi,” terang Oka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News