kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rukun Raharja buka peluang perbarui kontrak dengan PLN


Rabu, 20 Februari 2019 / 16:29 WIB
Rukun Raharja buka peluang perbarui kontrak dengan PLN


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) masih memiliki peluang untuk melanjutkan kontrak dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di 2019. Di samping itu, emiten tersebut juga mempersiapkan beberapa strategi demi mencapai kinerja lebih baik di 2019.

Sebelumnya dikabarkan bahwa beberapa kontrak penjualan gas RAJA dengan PLN berakhir di 2019. Salah satu faktornya, PLN kini membeli gas langsung dari produsen demi bisa menekan harga.

"Jika kita dan PLN sama sama sepakat (perbaharui kontrak) ya mungkin saja (melanjutkan kontrak)," kata Direktur Keuangan RAJA M Oka Lesmana Firdauzi kepada Kontan.co.id, Rabu (20/2).

Oka menjelaskan, yang terjadi saat ini bukanlah pemutusan kontrak. Berakhirnya penjualan gas RAJA ke PLN lebih karena akhir periode dalam kontrak kedua perusahaan tersebut. Sayangnya, Oka belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai kontrak dengan PLN tersebut.

"Saya belum bisa disclose dulu. Tapi itu bukan putus kontrak, tapi memang itu akhir periode di dalam kontrak," jelasnya.

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan PT Rukun Raharja Tbk Cindy Budijono mengatakan tahun ini perusahaan terus menggenjot penjualan gas ke sektor industri langsung. "Kami menargetkan, untuk menambah beberapa pelanggan baru di sektor industri, untuk meningkatkan penjualan gas," jelasnya kepada Kontan, Selasa (19/2).

Untuk kinerja 2019, RAJA berharap masih bisa catatkan peningkatan pendapatan sebanyak 5,9% dari US$ 120,17 juta menjadi Rp 127,34 juta. Namun, untuk laba kotor diperkirakan turun sebanyak 26,2%, akibat turunnya marjin gas trading dan penurunan kontribusi pendapatan dari toll fee.

Ke depannya, perusahaan akan terus melakukan efisiensi atas biaya operasional untuk memperkecil gap penurunan laba perusahaan. Bahkan, RAJA juga berencana melakukan investasi pada proyek potensial, sehingga dapat meningkatkan total aset.

Di mana, laba bersih (entitas induk) 2019 diprediksi mencapai US$ 2,65 juta. Dengan begitu, rencananya RAJA akan melakukan pembayaran dividen ke pemegang saham sekitar Rp 15 miliar-Rp 20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×