Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP, anggota indeks Kompas100) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 310,18 miliar pada paruh pertama tahun ini. Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya, SIMP mencatatkan laba bersih Rp 57 miliar.
Pada paruh pertama tahun ini, SIMP juga mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 1% year on year (yoy), dari Rp 6,56 triliun menjadi 6,5 triliun.
Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) siap masuk bisnis energi terbarukan
Direktur Utama SIMP Mark Julian Wakeford mengatakan, penurunan kinerja perusahaannya pada semester I-2019 utamanya dipengaruhi oleh harga CPO yang rendah. “Penurunan ini seiring dengan penurunan harga jual rata-rata CPO dan palm kernel,” kata dia di Jakarta, Rabu (21/8).
Meskipun begitu, volume penjualan SIMP masih tergolong stabil. Pada paruh pertama tahun ini, penjualan CPO SIMP naik 10% yoy menjadi 390 ribu ton. Begitu juga dengan penjualan palm kernel (inti sawit) yang naik 14% yoy menjadi 90 ribu ton.
Kenaikan volume penjualan ini didorong oleh produksi tandan buah segar (TBS) inti SIMP yang naik 1% yoy menjadi 1,47 juta ton per Juni 2019.
Baca Juga: Pabrik baru Waskita Beton (WSBP) di Kalimantan bakal rampung 2020
Oleh karena itu, untuk menggenjot kinerja SIMP pada semester 2-2019, Direktur SIMP Johnny Ponto mengatakan, perusahaannya akan terus berfokus pada aspek efisiensi dan peningkatan produktivitas.
Maklum saja, meski volume penjualan meningkat, volume produksi CPO perusahaan ini pada paruh pertama tahun ini turun 2% yoy menjadi 376 ribu ton. Penurunan ini terjadi akibat produksi TBS eksternal yang turun lebih dalam, yakni sebesar 4% yoy menjadi 383 ton.
Untuk menggenjot produksi, Johnny mengatakan, perusahaan menargetkan satu pabrik kelapa sawit (PKS) yang tengah dibangun di Kalimantan Tengah bisa selesai pada kuartal 4 tahun ini.
Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) optimistis dapat capai target 1.200 km jalan tol tahun ini
“Seiring dengan perkiraan kenaikan produksi TBS, kami meningkatkan total kapasitas pengolahan kelapa sawit dengan membangun satu PKS baru yang berkapasitas 45 ton TBS per jam yang bisa ditingkatkan menjadi 60 ton TBS per jam," ucap dia.
Menurut dia, PKS ini akan berkontribusi sebesar 5%-8% terhadap produksi kelapa sawit SIMP secara keseluruhan. Sejauh ini, SIMP memiliki 26 PKS dengan kapasitas pengolahan mencapai 6,8 jt ton TBS per tahun.
Asal tahu saja SIMP juga memiliki lima pabrik penyulingan CPO dengan kapasitas 1,7 juta ton CPO per tahun dan dua pabrik penyulingan gula berkapasitas 2,2 juta ton tebu per tahun.
Per Juni 2019, perusahaan ini memiliki lahan tertanam inti seluas 300.481 hektare yang sebanyak 83% digunakan untuk menanam kelapa sawit.
Baca Juga: BCA lebih memilih untuk akuisisi bank tertutup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News