Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham masih mencatatkan kinerja yang kurang optimal sepanjang Januari. Hal ini tercermin dari kinerja Infovesta 90 Equity Fund Index yang mengalami koreksi 1,52% sepanjang Januari.
Padahal di satu sisi, indeks saham acuan, seperti IHSG berhasil menguat 0,76% pada periode tersebut. Indeks lain seperti LQ45 dan IDX30 juga masing-masing menguat 0,88% dan 1,05% sepanjang Januari.
Direktur Utama Panin Asset Management Rudiyanto mengungkapkan, salah satu faktor yang menghambat kinerja reksadana saham pada Januari adalah kinerja sektor infrastruktur yang mengalami penurunan yang cukup.
Baca Juga: Top Holding Saham Perbankan Jadi Kunci Reksadana Ini Catatkan Kinerja Terbaik
“Beberapa saham konstruksi merupakan saham dengan kapitalisasi besar. Kemungkinan hal ini menjadi pemberat bagi reksadana saham yang memiliki bobot besar pada sektor ini,” ujar Rudiyanto kepada Kontan.co.id, Kamis (10/2).
Adapun, produk reksadana saham Panin AM seperti Panin Dana Prima dan Panin Dana Ultima juga tercatat mengalami kinerja yang kurang apik. Kedua reksadana saham tersebut masing-masing mengalami koreksi 1,56% dan 1,92%.
Kendati begitu, ia meyakini tertekannya kinerja reksadana saham tersebut hanya bersifat sementara. Menurutnya, dengan adanya rencana kenaikan suku bunga dan kebijakan bank sentral dari Amerika Serikat yang lebih ketat menyebabkan terjadinya rotasi sektor. Alhasil, akan ada pergeseran alokasi dari sektor digital dan teknologi ke perusahaan blue chip old economy.
Baca Juga: Pemerintah Akan Melelang Tujuh Seri SUN Dengan Target Rp 37,5 Triliun
Hal tersebut juga akan ditopang dengan kebijakan pembukaan dan vaksinasi yang tinggi di berbagai negara. Rudyanto pun optimistis kinerja saham yang ketinggalan tahun lalu berpotensi mengejar ketertinggalannya pada tahun ini. Dengan demikian, pihaknya secara alokasi akan memperbanyak sektor yang kinerjanya diperkirakan akan bagus seiring dengan pemulihan ekonomi pada produk reksadana dengan pengelolaan aktif.
Namun, jika para investor ingin kinerja reksadana saham yang lebih sesuai kinerja pasar, Panin AM memberikan opsi produk reksadana indeks IDX-30 yang lebih sesuai pergerakan pasar.
“Per Januari 2022, produk kami, Panin IDX-30 memiliki total dana kelolaan Rp 1,11 triliun. Jika dibandingkan reksa dana kompetitor yang sama-sama menggunakan IDX-30 sebagai acuan, dana kelolaan tersebut merupakan yang terbesar,” imbuh Rudiyanto.
Baca Juga: Cara Menghitung Bunga Deposito dengan Mudah dan Rumusnya
Selain karena rotasi sektor, Rudiyanto memperkirakan ke depannya akan ada sentimen positif dari laporan keuangan emiten yang positif serta adanya periode pembagian dividen. Ia mengekspektasikan rally bisa bertahan selama beberapa bulan.
Sementara untuk sentimen negatif yang patut diwaspadai, ia menyebut aksi profit taking dan spekulasi kebijakan suku bunga yang lebih agresif akibat inflasi AS yang tinggi patut jadi perhatian.
“Untuk kinerja reksadana saham, diharapkan bisa memberikan return yang sejalan dengan IHSG di mana kami proyeksikan berpotensi menuju 7.300-7.500 pada akhir tahun nanti,” tutup Rudiyanto.
Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Terproteksi Turun Paling Dalam Sepanjang Januari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News