Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode Januari rupanya bukan jadi periode yang baik bagi reksadana saham. Berkaca dari kinerja Infovesta 90 Equity Fund Index, kinerja rata-rata reksadana saham mengalami koreksi 1,52% sepanjang bulan lalu.
Padahal di satu sisi, indeks saham acuan, seperti IHSG, LQ45, dan IDX30 masing-masing berhasil berhasil menguat 0,76%, 0,88% dan 1,05% sepanjang Januari. Kendati begitu, beberapa produk reksadana berhasil mengungguli keempat indeks tersebut.
Salah satunya adalah HPAM Ultima Ekuitas. Reksadana saham yang dikelola oleh Henan Putihrai Asset Management ini berhasil mencatatkan pertumbuhan 7,12% sepanjang Januari. Angka tersebut merupakan yang paling tinggi di industri.
Baca Juga: Pemerintah Akan Melelang Tujuh Seri SUN Dengan Target Rp 37,5 Triliun
Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi menjelaskan, produk HPAM Ultima Ekuitas memang merupakan produk yang memiliki karakteristik alfa seeker. Alhasil, pemilihan sahamnya didasarkan pada saham-saham yang dalam tahun mendatang diekspektasikan bisa mengungguli kinerja IHSG.
Dia menambahkan, pada HPAM Ultima Ekuitas, saham yang dijadikan top holding adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Reza menjelaskan, ketiga saham tersebut saat ini dinilai memiliki fundamental keuangan yang baik dan prospek yang menarik.
“Kami memproyeksikan ketiga saham tersebut akan mencapai Rp 5.000 (BBRI), Rp 8.150 (BMRI), dan Rp 1.125 (BRPT) untuk tahun ini. Jadi, HPAM Ultima Ekuitas ini akan mengejar ketertinggalannya di tahun sebelumnya,” jelas Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (10/2).
Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana pada Januari Susut Rp 5,4 Triliun
Ke depan, Reza mengatakan strategi pengelolaan HPAM Ultima Ekuitas masih mengutamakan komposisi saham saham yang memiliki fundamental yang baik. Selain itu, pihaknya akan memanfaatkan momentum dalam pasar dengan melakukan reprofiling agar memaksimalkan kinerjanya.
Dari sisi sentimen, ia melihat kebijakan dari The Fed yang akan menaikkan suku bunga beberapa kali dalam tahun ini akan jadi perhatian. Selain itu, dari dalam negeri, tingginya kasus Covid19 menjadi sentimen yang membuat para investor menjadi wait and see.
“Ketika kasus Covid19 dapat dikendalikan, akan jadi sentimen positif untuk retailer dan memberikan dampak perputaran ekonomi bisa kembali normal dan ekspansif. Sehingga memberikan dampak positif kepada sektor perbankan yang menjadi top holding reksadana HPAM Ultima Ekuitas,” imbuh Reza.
Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Diproyeksi akan Kembali Tumbuh Positif pada Februari
Untuk tahun ini, Reza memperkirakan IHSG bisa menuju rentang 6.500 - 7.200 pada akhir tahun. Namun, untuk skema bullish, ia melihat IHSG bisa bergerak menuju 7.300-8.100.
Sementara target untuk HPAM Ultima Ekuitas diekspektasikan bisa mencapai Rp 3.150 per unit pada akhir tahun nanti. Adapun, untuk hari ini, HPAM Ultima Ekuitas berada di level Rp 2.881 per unit.
Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Terproteksi Turun Paling Dalam Sepanjang Januari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News