kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

ROE Emiten Tambang Anggota Indeks Kompas100 Tinggi, Begini Kata Analis


Senin, 13 November 2023 / 20:05 WIB
ROE Emiten Tambang Anggota Indeks Kompas100 Tinggi, Begini Kata Analis
ILUSTRASI. Sejumlah emiten dari indeks Kompas100 tercatat memiliki return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) yang cukup tinggi.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah emiten dari indeks Kompas100 tercatat memiliki return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) yang cukup tinggi. Salah satu sektor yang tengah mencatatkan ROE dan ROA tinggi adalah emiten sektor pertambangan.

Misalnya, melansir RTI, Senin (13/11), PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) mencatatkan ROE 74,12% dan ROA 37,16%. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan ROE 32,05% dan ROA 25,19%. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan ROE 26,2% dan ROA 14%.

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, ROA ini mencerminkan return terhadap aset perusahaan.  ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pengembalian dengan aset yang dimiliki.

“Sementara, ROE adalah return laba  terhadap equity. Ini adalah pengembalian kepada pemilik perusahaan,” ujarnya kepada Kontan, Senin (13/11).

ROA dan ROE emiten tambang saat ini relatif tinggi karena harga komoditas sedang tinggi pascapandemi Covid-19 dan Perang Rusia-Ukraina. 

“Harga komoditas saat ini memang turun jika dibandingkan tahun lalu, tapi relatif masih tinggi,” kata Hans.

Baca Juga: Menguat Hari Ini, Begini Prediksi IHSG, Selasa (14/11), dan Saham Rekomendasi Analis

Di sisi lain, sektor konstruksi mengalami nasib yang berbeda. Sebagai contoh, PT Adhi Karya Tbk mencatatkan ROE 0,37% dan ROA 0,08%. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan ROE -33,94% dan ROA -5,22%.

Emiten sektor konstruksi, kata Hans, masih berkinerja bagus. Namun, mereka terbeban utang besar dan proyek yang besar akibat expansi pemerintah di infrastruktur. 

“Jadi, emiten konstruksi perlu restrukturisasi untuk mengembalikan kinerja mereka,” ungkapnya.

Pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan, kenaikan ROA dan ROE sektor pertambangan ini sifatnya musiman karena dipengaruhi fluktuasi harga komoditas.

“Sehingga, sektor petambangan belum menarik, meskipun mencatatkan ROA dan ROE yang tinggi,” ujarnya kepada Kontan, Senin (13/11).

Baik Hans maupun Teguh belum memberikan rekomendasi untuk saham emiten tambang di Kompas100.

“Harga komoditas, terutama batubara, masih fluktuatif dan cenderung mengalami penurunan. Jadi, belum menarik untuk dikoleksi,” tutur Teguh.

Baca Juga: Saham grup Barito Mulai dari BRPT, TPIA, BREN Hingga CUAN Jadi Penggerak Bursa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×