kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Risk off sentiment jadi penyebab melemahnya rupiah pada perdagangan hari ini


Senin, 27 Januari 2020 / 19:05 WIB
Risk off sentiment jadi penyebab melemahnya rupiah pada perdagangan hari ini
ILUSTRASI. Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat perkasa, rupiah hari ini kembali melemah. Pada penutupan perdagangan, Senin (27/1), rupiah melemah 0,24% ke level Rp 13.615 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai pelemahan rupiah hari ini masih didominasi oleh risk-off sentiment yang terjadi pada hari Jumat lalu. Sentimen yang berujung pada penguatan safe haven, seperti yen Jepang, dolar AS, dan obligasi 10 tahun AS.

“Selain itu, sentimen hari ini juga berasal dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif aluminium dan baja secara umum. Kekhawatiran akan virus corona juga masih menghantui pasar,” ujar Josua kepada Kontan.co.id, Senin (27/1).

Baca Juga: Rupiah terseret virus corona dan ditutup melemah ke Rp 13.615 per dolar AS

Selain itu, faktor volume perdagangan di kawasan Asia yang cenderung menurun ditengarai juga menjadi faktor. Penurunan volume ini tak terlepas dari tutupnya beberapa pasar keuangan seperti China, Hong Kong dan Singapura pada hari ini berkenaan dengan libur tahun baru Imlek.

Sementara analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya melihat melemahnya rupiah terdorong dari segi teknikal. Sebab menurutnya tidak ada data ekonomi yang signifikan dan dampak virus corona tidak semasif itu. Sehingga perdagangan hari ini lebih diwarnai aksi profit taking.

“Sebenarnya level Rp 13.500 - Rp 13.600 itu di luar rentang aman, atau terlalu ekstrem. Sehingga ada upaya dari pelaku pasar baik dari internal atau eksternal untuk menjaga kestabilan rupiah di rentang Rp 13.800 - Rp 14.000,” jelas Andian.

Baca Juga: Pelemahan rupiah di tengah hari mulai menipis ke Rp 13.607 per dolar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×