kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Risiko Trump, yen bisa rebound ke level 100


Rabu, 16 November 2016 / 15:21 WIB
Risiko Trump, yen bisa rebound ke level 100


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Nilai tukar yen melemah tajam pasca kemenangan Donald Trump yang mengejutkan pada pemilihan presiden AS. Sejak saat itu, mata uang Negeri Sakura ini berubah posisi dari mata uang negara maju dengan performa terbaik menjadi mata uang dengan performa terburuk.

Namun menurut Mark Farrington, managing director Macro Currency Group yang berbasis di London, yen Jepang berpotensi reli tajam karena kebijakan Trump akan menimbulkan risiko politik. Kondisi ini akan membuat yen diburu sebagai aset haven.

Selain itu, penurunan harga Surat Utang beberapa hari terakhir juga akan menyebabkan investor Jepang akan kembali ke pasar obligasi domestik.

"Level yang paling logis adalah sekitar 100 yen per dollar AS, yakni sekitar 9% lebih kuat dari posisi saat ini," kata Farrington seperti yang dikutip Bloomberg.

Sebagai perbandingan, nilai tengah hasil survei Bloomberg kepada sejumlah analis atas yen adalah 105 pada pertengahan 2017.

Reli dollar setelah kemenangan Trump menunjukkan bahwa kejutan pada pilpres AS akan mendongkrak penguatan mata uang yang menawarkan keamanan seperti yen, euro, dan franc Swiss.

Di sisi lain, adanya spekulasi bahwa sang presiden baru akan mendongkrak anggaran belanja dan mempercepat inflasi, mendorong peluang The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan. Kondisi ini yang menyebabkan terjadi aksi jual terbesar pada Surat Utang AS sejak 2009. Lonjakan pada tingkat yield AS mempengaruhi kenaikan pada indeks dollar pada pekan lalu.

"Yen sejauh ini hanya diperdagangkan positif dari diferensial suku bunga dan bukan negatif dari aksi jual aset-aset berisiko, yang difokuskan pada saham dan pasar negara berkembang yang selektif. Kami sangat dekat dengan titik di mana hal ini berubah menjadi aksi jual aset-aset berisiko penuh. Kemudian dollar-yen akan memiliki koreksi yang cukup tajam. Hal ini terjadi pada arah yang salah dan akan berubah sebelum akhir tahun ini," kata Farrington dalam sebuah wawancara di Sydney, Selasa (15/11).

Penguatan dollar dari 101 yen menjadi 109 yen dalam kurun waktu kurang dari sepekan, terbilang cukup cepat dan tajam. Ini pertama kali terjadi pada tahun ini. Catatan sajam dollar AS melompat 4% pada bulan ini menjadi 109,20 yen per pukul 17.00 waktu New York kemarin (15/11).

Macro Currency menilai, yen akan diperdagangkan di kisaran 95 hingga 105 per dollar AS. Menurut Farrington, yen akan menjadi salah satu mata uang dengan penguatan terbesar di bawah pemerintahan Trump, bersamaan dengan emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×