Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan kinerja pendapatan meningkat sepanjang semester I-2025. Namun, pada periode yang sama laba ASII justru terkoreksi.
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada semester pertama tahun 2025 sebesar Rp 162,9 triliun, 2% lebih tinggi dibandingkan dengan semester pertama tahun 2024.
Sementara itu, laba bersih grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina mencapai Rp 16 triliun, 4% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar tersebut, maka laba bersih grup menurun 2% menjadi Rp 15,5 triliun.
Presiden Direktur Astra International (ASII) Djony Bunarto Tjondro mengatakan kinerja grup pada semester pertama tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring dengan kondisi bisnis yang menantang.
Baca Juga: Astra International (ASII) Tambah 65,29 Juta Saham di Hermina (HEAL)
Djony bilang bahwa ASII memperkirakan dampak dari kondisi harga batu bara yang lebih rendah dan lemahnya pasar mobil nasional dapat menyebabkan kinerja Grup relatif sama untuk sisa tahun ini.
"Namun demikian, kami tetap optimistis terhadap ketahanan portofolio kami yang terdiversifikasi, dan berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan serta keunggulan operasional, sambil terus secara seksama mencari peluang pertumbuhan jangka panjang," kata Djony dalam keterangan resminya, Rabu (30/7).
Sementara kinerja yang lebih baik dari bisnis lain portofolio grup yang terdiversifikasi menunjukkan kinerja yang tetap resilient secara keseluruhan, dengan kontribusi yang lebih tinggi, khususnya dari segmen jasa keuangan, infrastruktur dan agribisnis.
Rincian Kinerja Bisnis Inti Astra
1. Otomotif & Mobilitas
Laba bersih divisi Otomotif & Mobilitas Grup menurun 8% menjadi Rp 5,3 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih rendah di tengah pasar otomotif nasional yang lemah.
2. Jasa Keuangan
Laba bersih divisi Jasa Keuangan Grup meningkat 6% menjadi Rp 4,4 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan nilai portofolio pembiayaan yang meningkat.
Baca Juga: Banyak Tekanan di Sektor Otomotif, Diversifikasi Jadi Kekuatan ASII
3. Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi
Laba bersih dari divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, PT United Tractors Tbk (UNTR), yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, menurun 15% menjadi Rp 5 triliun. Penurunan pada bisnis jasa penambangan dan pertambangan batu bara, sebagian diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pertambangan emas dan alat berat.
4. Agribisnis
Laba bersih dari divisi Agribisnis Grup, PT Astra Agro Lestari Tbk, yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, meningkat 40% menjadi Rp 559 miliar. Ini didukung oleh harga minyak kelapa sawit (CPO) yang meningkat 17% menjadi Rp14.285/kg serta Volume penjualan CPO dan produk turunannya meningkat 13% menjadi 883.000 ton.
5. Infrastruktur
Divisi Infrastruktur Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 38% menjadi Rp 636 miliar, disebabkan oleh peningkatan volume lalu lintas dan tarif jalan tol yang lebih tinggi. Grup mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 8% dari 396 kilometer ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.
6. Teknologi Informasi
Divisi Teknologi Informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 30% menjadi Rp82 miliar, terutama disebabkan oleh pendapatan yang lebih tinggi dari bisnis solusi teknologi informasi serta peningkatan marjin usaha
7. Properti
Divisi Properti Grup melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp110 miliar, terutama dari aset-aset gudang industri yang baru diakuisisi dan juga didukung oleh peningkatan okupansi di Menara Astra.
Selanjutnya: Tambang Ilegal, Masalah Lama yang Butuh Ketegasan Baru
Menarik Dibaca: Film Pendek Keluarga Suami Adalah Hama jadi Konten Terlaris di Noice
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News