Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020, Jumat (5/2). Kepala Riset NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar mengungkapkan, PDB Indonesia diperkirakan akan terkontraksi.
" Konsensus terkontraksi 2,1%, itu yang menjadi pegangan, dijadikan acuan," jelas Anggaraksa ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/2).
Walau hasil PDB Indonesia tahun 2020 tercatat minus, Anggaraksa menilai itu tidak akan memberatkan pergerakan IHSG Jumat (5/2).
Sebab, data PDB bersifat lagging atau cerminan masa lampau. Padahal pelaku pasar cenderung forward looking atau lebih mempertimbangkan sentimen-sentimen yang berpengaruh di masa mendatang. Menurutnya, hasil PDB sudah diantispasi pelaku pasar.
Baca Juga: Menjelang rilis PDB Indonesia tahun 2020, simak proyeksi IHSG berikut
Sementara untuk kondisi ekonomi ke depan, Anggaraksa bilang belum dapat memberikan gambaran. Hanya saja, penanganan terhadap Covid-19 oleh pemerintah menjadi salah satu sentimen yang menentukan, misalnya saja penerapan lockdown.
Sekadar informasi, menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, pemerintah provinsi DKI Jakarta akan mengkaji opsi lockdown di akhir pekan seperti yang diusulkan oleh anggota DPR. Usulan ini muncul menanggapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dinilai tidak efektif.
Jika lockdown nantinya benar diterapkan, maka kondisi ekonomi berpeluang semakin tertekan, sehingga berpeluang turut memberatkan pergerakan IHSG. Akan tetapi Anggaraksa menekankan, dampak tersebut tergantung dari seberapa ketat lockdown diberlakukan.