kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rights issue, KRAS bidik dana Rp 1,87 triliun


Selasa, 06 September 2016 / 21:43 WIB
Rights issue, KRAS bidik dana Rp 1,87 triliun


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan segera menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan 4,9 miliar saham baru dengan nominal Rp 500 per saham.

KRAS belum menentukan harga saham baru tersebut maupun rasionya. Namun, estimasi dana yang akan diperoleh perseroan berkisar Rp 1,87 triliun. Dalam prospektus resmi yang terbit Selasa (6/9), KRAS menargetkan bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Oktober 2016 mendatang.

Jumlah penawaran saham itu terdiri dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,5 triliun dan dana yang ditargetkan dari investor publik sebesar Rp 375 miliar. Jika pemegang saham minoritas yang tak mengambil haknya akan ada resiko dilusi maksimal sebesar 24,04%.

KRAS akan menggunakan 66% dana rights issue untuk memenuhi kebutuhan modal kerja proyek pembangunan hot strip mill 2. Sementara itu, sebesar 34% dari dana rights issue akan digunakan sebagai ekuitas untuk proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara 1x150 Mega Watt (MW).

Sukandar, Direktur Utama KRAS sebelumnya mengatakan, PLTU itu ditargetkan bisa beroperasi pada tahun 2019. Nilai investasinya mencapai Rp 2,3 triliun.

Rencananya, periode perdagangan HMETD akan dimulai pada 24-28 Oktober 2016, dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Oktober mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×