Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing melakukan akumulasi saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dalam 3 hari terakhir. Aksi borong terjadi sejak dimulainya periode perdagangan atau pelaksanaan rights issue BBTN.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing tercatat mulai memborong saham BBTN sejak 27 Desember 2022 dengan nilai beli bersih (net foreign buy/NFB) Rp 3,07 miliar. Hal ini turut mendorong saham BBTN meningkat 2,54% pada hari yang sama.
Sehari sesudahnya, yakni 28 Desember, saham BBTN terkoreksi 3,9%, namun investor asing tetap melakukan akumulasi dengan nilai beli bersih Rp 265 juta.
Lalu pada Kamis (29/12), investor asing mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp 7,54 miliar. Nilai ini setara dengan 20,56% dari total nilai transaksi BBTN pada hari yang sama senilai Rp 36,66 miliar. Selama 3 hari, investor asing telah mengakumulasi saham BBTN sebanyak Rp10,88 miliar
Baca Juga: Ini Target Putra Rajawali Kencana (PURA) pada Tahun 2023
Pada perdagangan kemarin, saham BBTN sempat terkoreksi 2,21% menjadi Rp 1.325. Namun didukung oleh akumulasi investor asing saham BBTN berhasil rebound menuju zona hijau di Rp 1.360, yang kemudian ditutup terkoreksi tipis 0,37% menjadi Rp 1.350.
Sementara itu, sebanyak 64,3% HMETD BTN telah ditebus menjadi saham baru, dalam 2 hari pelaksanaan rights issue. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 148,9 juta HMETD BBTN telah ditebus menjadi saham baru BBTN pada Kamis (29/12/2022). Sehari sebelumnya, sebanyak 2,06 miliar HMETD juga telah di-exercise menjadi saham BTN.
Dengan demikian, sebanyak 2,21 miliar HMETD telah berubah menjadi saham BBTN. Jumlah ini setara dengan 64,3% dari total HMETD berkode BBTN-R yang berjumlah 3,44 miliar unit.
Sebagai informasi harga pelaksanaan HMETD BBTN ditetapkan pada harga Rp 1.200. Dengan pelaksanaan 2,21 miliar HMETD, maka BBTN telah mendapatkan tambahan modal baru senilai Rp 2,66 triliun. Adapun target keseluruhan dari aksi korporasi ini adalah Rp 4,13 triliun.
Masa pelaksanaan HMETD BBTN berlangsung sejak 28 Desember 2022 dan berakhir 5 Januari 2023. Masih ada 5 hari perdagangan bursa untuk meng-exercise HMETD BBTN-R. Setelah tanggal 5 Januari, maka HMETD tersebut akan hangus, tidak bisa diperdagangkan dan tidak bisa ditebus menjadi saham baru.
Baca Juga: Menilik Strategi Bisnis Estika Tata Tiara (BEEF) Tahun Depan
Nilai buku per saham (book value per share/BVPS) BBTN saat ini tercatat Rp 1.703 dengan asumsi bahwa seluruh HMETD terserap seluruhnya. Sebelum pelaksanaan HMETD, BVPS saham BBTN tercatat Rp 2.039.
Dengan harga Rp1.350, valuasi saham BBTN setara dengan 0,79X price to book value (PBV). Sementara itu harga pelaksanaan rights issue Rp 1.200 setara dengan 0,7X PBV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News