kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rights issue 7,5 miliar saham, ini rekomendasi untuk Medco Energi (MEDC)


Jumat, 14 Agustus 2020 / 21:33 WIB
Rights issue 7,5 miliar saham, ini rekomendasi untuk Medco Energi (MEDC)
ILUSTRASI. Medco Energi Internasional (MEDC) akan menerbitkan saham baru lewat aksi korporasi rights issue.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) bakal menerbitkan 7,5 miliar saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, hari ini Jumat (14/8) merupakan tanggal ex HMETD di pasar tunai dan tanggal distribusi HMETD, selanjutnya pada Selasa (18/8) dijadwalkan sebagai tanggal pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia, periode perdagangan di BEI, periode perdagangan HMETD, dan periode pelaksanaan HMETD.

PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) juga bakal menerbitkan 2,88 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 230 per saham.

Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus melihat, prospek rights issue MEDC masih cukup menarik ketimbang yang lain. 
"Apalagi dana yang akan masuk nanti akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan anak usahanya," kata Nico kepada Kontan.co.id, Jumat (14/8).

Baca Juga: Sejumlah emiten berburu dana lewat rights issue dan private placement

Nico menambahkan bahwa prospek MEDC masih sangat menarik untuk ke depannya. Terlebih, sebelumnya dari manajemen MEDC memaparkan dengan harga minyak di atas US$ 20 per barel MEDC masih profitable. Sehingga, sambung Nico, dengan asumsi harga minyak saat ini kinerja perusahaan masih dapat berjalan dengan baik, tapi hal ini mampu mengganggu agenda ekspansi MEDC.

Sebagai informasi, tahun lalu emiten yang bergerak di sektor perminyakan ini mengalami kerugian bersih sebesar US$ 27,34 juta. Kerugian ini berkurang 46,70% secara tahunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 51,30 juta. Dari sisi top line, pendapatan MEDC meningkat 18,06% (yoy) dari US$ 1,21 miliar di tahun 2018 menjadi US$ 1,43 miliar di tahun 2019.

Nico menyarankan pelaku pasar untuk hold saham MEDC. Pada penutupan perdagangan Jumat (14/8) saham MEDC turun 1,90% ke harga Rp 515 per saham.

Baca Juga: Medco (MEDC) Mempercepat Pelunasan Obligasi Rp 3 Triliun dan Gelar Rights Issue

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×