Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) mungkin akan memasuki tren penurunan mulai pertengahan tahun ini. Analis RHB Research Institute Sdn. Hoe Lee Leng menyebut, proyeksi ini seiring produksi CPO global yang diperkirakaan akan meningkat karena hasil bersih panen juga lebih bagus.
Menurut Hoe, harga CPO di semester kedua mungkin akan lebih rendah dibanding semester pertama. Lalu, akan mencapai puncak lagi setelah semester pertama 2013. "Harga rata-rata di sekitar RM 3.100 atau US$ 1.023 per ton pada 2011, dan RM 2.900 di 2012," prediksinya.
Lanjutnya, hasil produksi minyak sawit diperkirakan akan meningkat seiring normalnya kembali cuaca, dan dampak peremajaan tanaman. Harga CPO melonjak 57% di 2009, dan 42% di tahun lalu karena berlangsungnya pemulihan ekonomi global pasca krisis keuangan.
Lebih rendahnya harga minyak sawit kemungkinan dapat membantu menekan inflasi dari harga bahan pangan. Minyak sawit digunakan untuk bahan makanan dan bahan bakar.
Sementara, Direktur Godrej International Ltd. Dorab Mistry menambahkan, ada bukti yang tak terbantahkan bahwa produksi global meningkat. Maka, dia memprediksi harga bisa anjlok ke bawah RM 3.000 per ton.
Adapun, Oil World memperkirakan produksi minyak sawit dunia mungkin meningkat 6,6% menjadi 48,7 juta ton di tahun ini. "Produksi minyak sawit dunia tahun ini akan lebih besar setidaknya 3 juta ton dibanding tahun lalu," imbuh Mistry.
Hingga siang ini, CPO masih diperdagangkan di level RM 3.333 atau setara US$ 1.102,73 per ton, hingga pukul 14.30 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News