kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyeksi stok kedelai AS turun, harga CPO melejit 1,6%


Senin, 11 April 2011 / 12:02 WIB
Proyeksi stok kedelai AS turun, harga CPO melejit 1,6%
ILUSTRASI. Awan gelap menyelimuti kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (12/1/2020).


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) reli mengikuti kenaikan harga minyak kedelai.

Kontrak CPO untuk pengiriman Juni di Malaysian Derivatives Exchange (MDE) naik 1,6% ke level RM 3.454 atau setara US$ 1.144 per ton, pada pukul 10.34 WIB. Adapun, hingga 11.09 WIB, harganya masih bertahan di RM 3.440 atau US$ 1.139 per ton.

Kenaikan minyak kedelai dipicu proyeksi turunnya stok Amerika Serikat, dan melejitnya harga minyak mentah. Minyak kedelai naik 1% ke 61 sen per pound, harga tertingginya sejak Juli 2008. Kenaikan ini mmeperpanjang reli pada 8 April sebesar 3,6%, setelah AS memangkas perkiraan stok minyak kedelai menjadi 2,358 juta pounds, lebih rendah 2,1% dibanding proyeksi Maret.

Sementara, minyak mentah untuk pengiriman Mei melejit 2,3% ke US$ 112,79 per 8 April. Itu level tertingginya sejak September 2008.

Minyak kedelai dan CPO merupakan produk substitusi pada makanan dan bahan bakar. Pergerakan harga energi akan berdampak pada harga kedua jenis minyak nabati ini.

Senior wakil presiden di OSK Investment Bank Bhd. Donny Khor menilai, minyak sawit didukung oleh faktor eksternal, yaitu penguatan harga minyak mentah dan minyak kedelai pada 8 APril lalu. "Secara keseluruhan ada penguatan yang kompleks pada harga minyak kedelai," ujarnya.

Sementara, hari ini, Malaysian Palm Oil Board akan merilis data produksi, stok, dan ekspor CPO per Maret. Pada Februari, produksi dan stoknya meningkat dibanding bulan sebelumnya, karena penurunan ekspor Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×