Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) reli mengikuti kenaikan harga minyak kedelai.
Kontrak CPO untuk pengiriman Juni di Malaysian Derivatives Exchange (MDE) naik 1,6% ke level RM 3.454 atau setara US$ 1.144 per ton, pada pukul 10.34 WIB. Adapun, hingga 11.09 WIB, harganya masih bertahan di RM 3.440 atau US$ 1.139 per ton.
Kenaikan minyak kedelai dipicu proyeksi turunnya stok Amerika Serikat, dan melejitnya harga minyak mentah. Minyak kedelai naik 1% ke 61 sen per pound, harga tertingginya sejak Juli 2008. Kenaikan ini mmeperpanjang reli pada 8 April sebesar 3,6%, setelah AS memangkas perkiraan stok minyak kedelai menjadi 2,358 juta pounds, lebih rendah 2,1% dibanding proyeksi Maret.
Sementara, minyak mentah untuk pengiriman Mei melejit 2,3% ke US$ 112,79 per 8 April. Itu level tertingginya sejak September 2008.
Minyak kedelai dan CPO merupakan produk substitusi pada makanan dan bahan bakar. Pergerakan harga energi akan berdampak pada harga kedua jenis minyak nabati ini.
Senior wakil presiden di OSK Investment Bank Bhd. Donny Khor menilai, minyak sawit didukung oleh faktor eksternal, yaitu penguatan harga minyak mentah dan minyak kedelai pada 8 APril lalu. "Secara keseluruhan ada penguatan yang kompleks pada harga minyak kedelai," ujarnya.
Sementara, hari ini, Malaysian Palm Oil Board akan merilis data produksi, stok, dan ekspor CPO per Maret. Pada Februari, produksi dan stoknya meningkat dibanding bulan sebelumnya, karena penurunan ekspor Malaysia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News