kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Revisi Target Laba, Cermati Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA)


Kamis, 26 Desember 2024 / 19:19 WIB
Revisi Target Laba, Cermati Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA)
ILUSTRASI. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BP-AKR TB Simatupang, Jakarta, Kamis (4/1). PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menurunkan target laba setelah mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan pada kuartal III-2024.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menurunkan target laba untuk tahun 2024 dan 2025 setelah mencatatkan kinerja yang kurang memuaskan pada kuartal III-2024.  

Analis JP Morgan, Arnanto Januri, menyampaikan bahwa AKRA memangkas target pendapatan sebesar 15% dari proyeksi pasar, menjadi Rp 2,4 triliun. 

Angka tersebut setara dengan capaian tahun 2022. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya pertumbuhan volume distribusi minyak bumi dan tekanan pada margin distribusi bisnis business-to-business (B2B). 

Hal ini terutama dipengaruhi oleh berkurangnya kontribusi dari sektor pertambangan, yang biasanya menyumbang margin lebih tinggi dibandingkan pasar umum.   

Baca Juga: Pendapatan dan Laba AKR Corporindo (AKRA) Turun pada Kuartal I-2024

Pada periode Januari hingga September 2024, volume distribusi minyak bumi AKRA turun 5% secara tahunan (year-on-year/yoy), meskipun produksi batu bara nasional naik 6% dan nikel naik 14% dalam periode yang sama.  "Ini menunjukkan AKRA kehilangan pangsa pasar," tulis Arnanto dalam riset tertanggal 28 Oktober 2024.  

Sebagai hasilnya, JP Morgan merevisi proyeksi pertumbuhan volume distribusi minyak AKRA untuk 2025 menjadi 3% yoy dari sebelumnya 5% yoy. Produksi batubara nasional pada 2025 juga diperkirakan turun 3% yoy.  

 

Di sisi lain, penjualan lahan di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) diperkirakan lebih rendah dari target awal 110-130 hektare, menjadi hanya 100 hektare pada akhir 2024. 

AKRA juga memastikan tidak ada dividen interim pada kuartal IV-2024, dengan dana dialokasikan untuk belanja modal guna ekspansi bisnis utilitas.  

Baca Juga: Strategi AKR Corporindo (AKRA) Bidik Kenaikan Pendapatan pada 2024

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Richard Jerry, menyebut kinerja lemah kuartal III-2024 disebabkan margin distribusi yang rendah dan harga jual rata-rata lahan yang lebih rendah.

Meski pendapatan kuartal ketiga mencapai Rp 9,9 triliun, sesuai ekspektasi pasar, laba bersih AKRA turun 14% menjadi Rp 1,46 triliun. 

Target laba bersih untuk 2024 dipangkas 15%, sedangkan untuk 2025 turun 8%. Harga jual rata-rata lahan kawasan industri juga diproyeksikan lebih rendah 16% pada 2025. 

Untuk 2025, Richard optimistis AKRA dapat menjual 90 hektare lahan JIIPE. Penambahan pemasok kimia baru diproyeksikan mendongkrak volume penjualan sektor kimia hingga 10% yoy, meskipun lebih rendah dari target manajemen sebesar 15%-20%. 

Penambahan kapal tanker baru juga diperkirakan meningkatkan volume distribusi minyak bumi hingga 5% pada 2025.  

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Targetkan Penjualan Lahan Industri Meningkat 43% Tahun Ini

Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo Adi, menilai operasional smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dapat menjadi katalis positif bagi AKRA. 

"Produk turunan smelter akan mendorong aktivitas pabrik di sekitar kawasan, yang berpotensi meningkatkan penjualan lahan JIIPE," ujar Kiswoyo.  

Ia merekomendasikan beli saham AKRA pada harga rendah (buy on weakness) dengan target Rp 1.250 per saham. 

Sementara itu, JP Morgan memberikan rekomendasi netral dengan target harga Rp 1.310 per saham, dan BRI Danareksa menurunkan target harga menjadi Rp 1.600 dari sebelumnya Rp 1.700 per saham.  

Baca Juga: Intip Strategi AKR Corporindo (AKRA) Genjot Kinerja Keuangan di Semester II-2024

Meski mengalami tekanan, AKRA tetap dinilai memiliki prospek bisnis yang solid, terutama dalam distribusi bahan bakar minyak yang masih menjanjikan di masa depan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×