kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,22   7,62   0.77%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Restrukturisasi utang, Tiga Pilar (AISA) menyebut akan ada investor baru


Sabtu, 20 Oktober 2018 / 13:00 WIB
Restrukturisasi utang, Tiga Pilar (AISA) menyebut akan ada investor baru


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang beberapa hari sebelum digelarnya rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 22 Oktober 2018 oleh Dewan Komisaris PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), Dewan Direksi AISA yang diwakili kuasa hukumnya Razman Arif Nasution ngotot meminta rapat pekan depan dibatalkan.

Kembali diingatkan oleh direksi, RUPSLB yang bakal digelar nanti tidak sesuai dengan legal standing atau dianggap cacat hukum. Bahkan, pemegang saham yang masih tergabung dalam founder shares dengan Joko Mogoginta (Direktur Utama AISA sebelum RUPST Juli) sepakat tidak menghadiri RUPSLB pekan depan.

Sementara itu, Head of Corporate Finance AISA Yulianni Liyuwardi menyatakan, pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan investor baru. Nantinya, investor tersebut akan ikut terlibat dalam upaya AISA untuk merestrukturisasi utang.

"Mungkin untuk membuka indentitas dari kandidat investor, kami belum bisa katakan saat ini," kata Yuli, Jumat (19/10).

Meskipun begitu, Yuli mengaku dalam beberapa kesempatan pihaknya telah berbagi informasi dengan para pemangku kepentingan terkait rencana restrukturisasi utang. Di samping itu, pihak AISA juga berdiskusi dengan calon investor barunya.

"Diskusi terus berlanjut dan semakin mengerucut, semoga dalam waktu bisa dibuka dan kami bisa share ke stakeholder yang lain," jelasnya.

Kehadiran investor baru diharapkan bisa menyelesaikan masalah likuiditas yang tengah dialami emiten itu. Masuknya investor, salah satunya juga untuk membayar utang obligasi yang belum dituntaskan emiten yang dikenal dengan produk beras Maknyus dan snack Taro tersebut.

"Kami akan melakukan restrukturisasi secara menyeluruh, bukan hanya satu company saja. AISA itu terdiri dari dua main bisnis yakni food dan beras, serta membawahi belasan anak perusahaan," ujarnya.

Yuli memperkirakan, butuh waktu hingga 12 bulan bagi perusahaan untuk menjalankan restrukturisasi. "Ini bisa lebih pendek dari itu, tapi kalau untuk melihat hasil (restrukturisasi) butuh waktu lebih," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×