kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini yang perlu diperhatikan investor sebelum mengeksekusi saham rights issue


Minggu, 05 Agustus 2018 / 16:11 WIB
Ini yang perlu diperhatikan investor sebelum mengeksekusi saham rights issue
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu upaya yang dilakukan oleh emiten untuk mendapatkan tambahan dana segar yakni dengan melakukan penawaran saham dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Salah satu emiten yang baru melakukan aksi korporasi ini adalah PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) yang telah resmi melakukan rights issue. Adapun pembeli siaga atau standby buyer dari aksi ini adalah Kookmin Bank.

Selain itu ada beberapa emiten lain pun yang berupaya auntuk meraup dana segar dari aksi ini yakni PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA).

Perolehan dana rights issue ini tergolong besar. Oleh karena itu penerbitan saham baru dilakukan guna memperoleh dana segar dalam jumlah yang tidak sedikit. BBKP sendiri kurang lebih akan menyerap dana sekitar Rp 1,55 triliun dari aksi ini. Untuk MAYA sedikit lebih besar, kurang lebih Rp 2 triliun dana yang ditargetkan.

Melihat aksi yang di ambil oleh emiten ini, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, semuanya pastinya ditujukan untuk memperbaiki kinerja dari sisi keuangan ataupun dari performa sahamnya. Yang perlu perlu diperhatikan oleh investor terkait rights issue ini adalah harga pelaksanaan serta rasio valuasi dari emiten tersebut.

“Umumnya, jika harga pelaksanaannya lebih tinggi dari harga saham di pasar maka tidak akan menarik,” ujar William kepada kontan.co.id, Minggu (5/8).

Lebih lanjut, jika rasio valuasinya menunjukan level yang kurang baik, dimana saham baru yang didapat jumlahnya banyak maka akan terkesan seperti barang tidak berharga. Dan, jika dilihat historinya memang jika rasionya seperti contoh ini maka setelah rights issue harga sahamnya akan jatuh.

Nah jika pada saham-saham yang melakukan rights issue, harga pelaksanaannya lebih rendah dari harga saham di pasar, dan rasio perbandingan saham lama dengan saham barunya lebih sedikit maka layak dieksekusi.

“Saya menargetkan harga ENRG 200 dan MAYA 4.000 sampai dengan 4.200 sampai akhir bulan,” ujar William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×