kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.479   106,00   0,64%
  • IDX 6.524   253,65   4,05%
  • KOMPAS100 949   42,31   4,66%
  • LQ45 737   33,87   4,81%
  • ISSI 202   5,66   2,88%
  • IDX30 382   17,58   4,82%
  • IDXHIDIV20 463   18,11   4,07%
  • IDX80 107   4,43   4,30%
  • IDXV30 111   3,04   2,81%
  • IDXQ30 125   5,34   4,44%

Restrukturisasi utang, BORN jaminkan saham ARMS


Kamis, 27 Maret 2014 / 09:00 WIB
Restrukturisasi utang, BORN jaminkan saham ARMS
ILUSTRASI. Cara hapus background foto menggunakan Telegram


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) melakukan restrukturisasi utang dengan Standard Chartered Bank. Kesepakatan tersebut ditandatangani pada 24 Maret 2014 dalam perjanjian perubahan dan pernyataan kembali.

Kenneth Raymond Allan, Direktur BORN mengatakan, beberapa perubahan itu antara lain memperpanjang tenor pinjaman. Seharusnya, pinjaman yang ditarik pada Januari 2012 ini jatuh tempo pada 2016 mendatang. Namun, di perjanjian baru ini disepakati jatuh tempo menjadi 15 Januari 2019.

"Menjadikan 54,15 juta saham Asia Resources Minerlas Plc (ARMS) sebagai jaminan pelunasa utang," tutur Kenneth dalam pernyataan resminya.

Sedianya, pinjaman dengan total nilai US$ 1 miliar ini dijamin dengan saham dan aset anak-anak usaha BORN. Adapun, anak usaha BORN yang dimaksud adalah PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) dan PT Borneo Mining Services (BMS).

Selain itu, BORN akan menerbitkan waran yang memberikan hak pemesanan saham baru yang setara dengan 4% dari modal saham terdilusi perseroan.

Restrukturisasi ini dilakukan menyusul kondisi keuangan BORN yang kian memburuk. Bahkan, perusahaan yang digawangi Samin Tan ini telah melakukan pelanggaran kovenan (syarat yang menjadi batas) pinjaman.

Standard Chartered menyaratkan, ekuitas BORN harus dijaga di angka US$ 800 juta. Namun, sejak akhir 2012, nilai ekuitas terus terkikis. Bahkan, per September 2013, jumlah ekuitas perseroan tersisa US$ 183,13 juta.

Selanjutnya, BORN harus mempertahankan posisi rasio utang terhadap laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar 3,5 kali di akhir 2012.

Di tahun 2013, syaratnya tidak boleh lebih dari 3 kali. Sedangkan, tahun 2014-2016, rasio itu tidak bisa lebih besar dari 2,5 kali. Terhitung per akhir 2012, rasio utang terhadap EBITDA BORN sudah melebihi 4,48 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×