kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,13   5,82   0.64%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BORN buka peluang akuisisi Ravenwood


Senin, 30 Desember 2013 / 07:00 WIB
BORN buka peluang akuisisi Ravenwood
Promo Hypermart terbaru mulai 9-11 Agustus 2022, dapatkan promo beli banyak lebih hemat dan potongan harga untuk produk selama 3 hari.


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Yuwono Triatmodjo

JAKARTA. Sebuah aksi korporasi strategis akan dilakukan PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN). Dalam laporan keuangan BORN September 2013, manajemen BORN mengindikasikan rencana untuk mengakuisisi saham Ravenwood Acquisition Company Limited (RACL).

RACL adalah perusahaan milik Samin Tan, yang akan membeli 23,8% saham Bumi Plc, yang kini bernama Asia Resources Minerals Plc (ARM), senilai US$ 223 juta dari Grup Bakrie. Samin Tan mengaku telah memperoleh komitmen pinjaman dari Raiffeisen Bank International AG untuk membeli 23,8% saham Bumi Plc.Samin Tan adalah juga pengendali PT Republik Energi & Metal (REM), pemilik 64,85% saham BORN.

BORN yang kini memiliki 23,8% saham Asia Resources Minerals, menyebut, rencana akuisisi itu bukan sebuah komitmen. "Perusahaan akan mempertimbangkan opsi itu pada waktunya," tulis manajemen BORN.

Alexander Ramlie, Direktur Utama BORN pernah memberikan keterbukaan informasi di bursa, yang menyinggung rencana penambahan kepemilikan saham di ARM membutuhkan persetujuan pemegang saham independen. "Ketika waktu yang tepat tiba, perseroan akan menyampaikan proposal tersebut kepada para pemegang saham," sebut Alexander, pertengahan November 2013 silam.

Pertanyaannya kini, dari mana BORN akan memperoleh dana untuk mengakuisisi RACL? Padahal, kas dan setara kas BORN kini hanya US$ 114,94 juta.

Dana akuisisi

Jika memang berniat membeli RACL, BORN harus punya jurus jitu. Aliran dana segar memang akan masuk dari ARM. Sebab, ARM akan membagikan duit sebanyak US$ 400 juta kepada pemegang sahamnya.

Duit itu berasal dari rencana penjualan 29,2% saham PT Bumi Resources Tbk kepada Grup Bakrie senilai US$ 501 juta. Dengan memiliki 23,8% saham ARM, BORN bakal memperoleh dana segar sekitar US$ 95,2 juta.

Sayang, beban utang BORN sudah kelewat tinggi. Bayangkan, utang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun ke depan saja mencapai US$ 765,88 juta. Terdiri dari sisa kewajiban kepada Standard Chartered Bank senilai US$ 761,10 juta, dan US$ 4,78 juta kepada CIMB Niaga.

Jika berharap tambahan dana dari laba bersih tahun 2013, bukan persoalan mudah. Sebab, kinerja BORN hingga September 2013 mengecewakan. BORN membukukan rugi bersih US$ 156,97 juta, dibandingkan periode sama tahun 2012 kala mencetak laba US$ 61,51 juta.

Pendapatan bersih BORN anjlok 48,12% year on year (yoy) menjadi US$ 264,20 juta dari sebelumnya US$ 509,22 juta. Di saat sama, beban pokok BORN hanya turun 7,33% menjadi US$ 275,97 juta. Padahal, beban keuangan BORN melejit 61,84% menjadi US$ 83,67 juta.

Sayang, Alexander belum membalas konfirmasi KONTAN tentang rencana akuisisi RACL.

Reza Nugraha, analis MNC Securities bilang, BORN punya alternatif pendanaan, termasuk menerbitkan saham baru (rights issue). "Tergantung skenarionya. Jika sudah punya standby buyer, rights issue menjadi pilihan yang tepat," ujarnya. Bukan tak mungkin juga, jika rights issue ternyata benar digelar BORN, RACL akan bertindak sebagai pembeli siaga aksi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×