Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) kembali merestrukturisasi utang dengan menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) senilai US$ 77,9 juta atau setara Rp 1,03 triliun.
Nantinya, OWK itu akan dikonversi oleh kreditur dengan saham baru. Sehingga, BNBR akan menerbitkan 20,74 miliar saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD). Jumlah saham itu setara dengan 15,46% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sekretaris Perusahaan BNBR Christofer A. Uktolseja mengatakan, harga pelaksanaan OWK tersebut Rp 50 per saham, dengan nilai nominal Rp 50. "Jangka waktu konversi OWK ini lima tahun sejak tanggal penerbitan," ujarnya di Jakarta, Jumat (12/5).
Utang yang akan dikonversi menjadi OWK adalah utang Credit Suisse AG cabang Singapura dan utang dari Daley Capital Limited. Jumlah masing-masing utang tersebut US$ 70,43 juta dan US$ 7,48 juta.
BNBR akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Juni 2017 mendatang.
Selain dengan penerbitan OWK, BNBR juga sepakat membayar sebagian utang Credit Suisse secara tunai sebesar US$ 21,7 juta.
Christofer menjelaskan, dengan restrukturisasi ini, akan ada perbaikan di sisi ekuitas perusahaan. Nilai defisiensi modal BNBR akan menyusut, dari sebelumnya Rp 5,8 triliun menjadi Rp 4,8 triliun.
Lalu, posisi liabilitas BNBR juga akan terpangkas 8,14% dari Rp 12,74 triliun menjadi Rp 11,7 triliun. Tahun lalu, BNBR juga telah mengonversi utang dengan OWK senilai Rp 990,6 miliar. Saham baru itu diserap oleh lima kreditur BNBR, termasuk Dalley Capital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News